10 Tahun Jadi “Orang Nomor 1” Rusia, Putin Incar Lagi Kursi Presiden

0
1,507 views

SEPERTI diduga banyak orang, diam-diam syahwat politik Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin tiada pupus meski sudah pernah menduduki jabatan presiden selama kurun 10 tahun.  Selepas harus lengser jadi “warga nomor 1” Rusia karena tak memungkinkan memperpanjang jabatan lantaran terhadang konstitusi, Putin yang dikenal lihai “mempermainkan” dadu politik dengan cara “tukar guling” dengan PM Rusia waktu itu: Dmitry Medvedev. Putin lengser dan meraih kursi PM, Medvedev ia katrol menjadi presiden.

Nafsu berkuasa

Kini, syahwat politik Putin kembali bergejolak. Dalam pidato tahunan di arena Konggres Duma (Parlemen Rusia) Sabtu (24/9), Putin dengan terus-terang menyiratkan keinginan untuk kembali merebut kursi jabatan presiden Russia. Tak tanggung-tanggung, penggemar olah raga judo ini berniat menggusur Medvedev agar dia bisa menjadi “warga  nomor 1” untuk kurun waktu 2 kali masa jabatan. Itu berarti Putin mengincar  12 tahun kursi presiden.

Tahun depan menjadi ajang pertarungan bagi Medvedev dan Putin untuk saling “jegal” memperebutkan kursi presiden Rusia hingga tahun 2024.

Merasa diri hanya sebagai “boneka politik” seniornya, tak ayal Presiden Rusia Medvedev terus-terang mendukung pencalonan Putin menuju kursi presiden. “Saya mendukung forum konggres ini menyiapkan jalan bagi  Vladimir Putin meraih impian indahnya itu sebagai Presiden Rusia,” papar Medvedev yang segera disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta konggres.

 

Boneka politik

Manuver politik Medvedev ini tentu saja tak membuat khalayak kaget. Bukan saja karena dia dipandang tak lebih sebagai “boneka politik” Putin, apalagi ketika Medvedev tegas-tegas mengatakan: “Enggak masalah, kalau nantinya saya dikasting Presiden Putin menjadi PM lagi.”

“Saya siap meninggalkan kusi presiden dan menjadi perdana menteri untuk mengabdi negara dan bangsa,” paparnya.

Selama dalam genggaman Putin sebagai Presiden Rusia tahun 2000-2008, bekas negeri Beruang Merah ini memang tampil mengesankan sebagai sosok negara yang disegani. Di bawah kepemimpinan Medvedev, performance Rusia di panggung politik internasional dirasa kurang ciamik dibanding pendahulunya.

“Saya merasa haru mendapatkan sambutan dan dukungan meriah dari forum Kongres untuk bisa mencalonkan diri lagi sebagai calon presiden,” kata Putin yang mulai beranjak menua dengan umur hampir 71 tahun. “Ini merupakan kehormatan besar bagi saya,” tandas mantan agen Dinas Rahasia Uni Soviet (KGB) ini yang tetap prima berkat judo dan sesekali mancing dalam suasana soliter.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here