24 Nov 2019: Pesta Pelindung Gereja Katedral Paroki Kristus Raja, Tanjungkarang

0
802 views
Para undangan menghadirii pesta perayaan pelindung gereja.

DALAM Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo JB Sujanto Pr diadakan pelantikan pengurus Ketua Lingkungan. Usai misa, diadakan ramah tamah di aula.

Hadir dalam acara ini  Camat Enggal, Lurah Gunung Sari, Kapolsek, Danramil Tanjungkarang Pusat, Ketua FKUB Kota Bandarlampung, dan Assisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Bandarlampung, Ir. Pola Pardede.

Kemasan beda

Di usianya yang ke-91, Pesta Syukur Paroki Katedral sengaha dikemas berbeda dari tahun-tahun biasanya. Kali ini, pesta  dihadiri para tamu undangan di kalangan pemerintahan.

Ini seakan ingin merujuk motto pastoral Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, yang berbunyi: “Tuhan tidak Membeda-bedakan Orang”.

Itu juga  sesuai dengan amanat Sidang Tahunan KWI 2019 tentang “Berdinamika Membangun Persaudaraan Bagi Bangsa Indonesia.”

Paparan tentang kehadiran Gereja Katedral sepanjang 91 tahun diungkapkan oleh Pastor Paroki Romo JB Susanto Pr dalam kata sambutannya.

Hadirnya Gereja

Romo Janto, begitu sapaan akrabnya, mengaku bahagia dan gembira berkat hadirnya Gereja Katedral. Itu karena Umat Katolik dapat menjalin dan bekerjasama secara baik dengan masyarakat sekitar.

Maka, tak ada yang lebih menggembirakan, bila pengorbanan yang dilakukan itu punya nilai dan bermakna bagi banyak orang. “Kami berterimakasih telah mempunyai lurah yang sangat baik,” tambah Romo Janto sambil tersenyum.  

Tumpeng untuk Pak Pardede.

Hal senada juga disampaikan oleh Ir. Pardede mewakili Walikota Bandarlampung. Ia memaparkan bahwa Kota Bandarlampung sebagai Ibukota Provinsi Lampung memiliki keragaman dan kekayaan etnik, agama, dan budaya.

Semua bisa hidup berdampingan secara damai dan penuh toleransi. Keberagaman itu harus dijaga dan dipelihara dalam kesatuan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Semoga dengan Perayaan Hari Kristus Raja ini menjadi momentum untuk semakin meningkatkan nilai-nilai kerohanian diri dan keluarga, merefleksikan damai, solidaritas, kerukunan, dan kepedulian terhadap sesama,” demikian harap Pardede.

Sr. M. Fransiska FSGM

Anggota Dewan Redaksi Majalah Nuntius – Keuskupan Tanjungkarang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here