Agar Cinta Semakin Nyata dan Membumi, “Christmas Concert: Love, Peace, and Harmony” PUKAT KAJ

0
1,494 views

JUDULNYA sangat jelas menulis tiga paduan kata: love, peace, dan kemudian harmony. Ketika ada cinta, maka di situ muncul suasana damai dan perdamaian. Manakala ada cinta dan perdamaian, maka di situ pula akan ada keseimbangan hidup dan itu tak lain adalah harmoni antara karya, pengabdian, dan iman.

Ketiga hal pertama yakni love-peace-harmony dan ketiga hal kedua yakni karya/pekerjaan-pengabdian-perwujudan iman terangkum apik dalam sebuah konser persembahan Natal 2015.

Judulnya pun indah yakni Christmas Concert, sebuah pertunjukan musikal persembahan Komunitas Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) yang digelar di Ciputra Artpreneur Theatre di bilangan Jl. Cassablanca, Kamis (3/12) malam lalu.

Panggung pertunjukan ditata dengan sangat apik. Di latar belakang tampil layar lebar dengan aneka gambar animasi yang sangat hidup dan menawan. Sementara, sisi kanan-kiri dan sudut kanan belakang panggung ditata dengan hiasan pohon cemara dengan kilauan cahaya spot light yang memendarkan cahaya. Indahlah panggung Christmas Concert bertema Love, Peace and Harmony persembahan PUKAT KAJ di tubir akhir tahun 2015 ini.

natal5
Para penyanyi di konser amal Natal 2015 bersama Magenta Orchestra pimpinan Andi Rianto dan kelompok paduan suara UI Paragita di Ciputra Artpreneur Theatre, Kamis malam tanggal 3 Desember 2015. Dari ki-ka: pasangan kembar OlivOla, Angela July, Rio Febrian, Lea Simanjutak, dan Maruli Tampubolon. (Courtesy of Samsi Darmawan/Dokumentasi PUKAT KAJ)

Love, seperti kata Evy Tjahjono selalu ketua panitia, menjadi semakin bergaung manakala hadir tidak melalui kata-kata, melainkan dengan perbuatan-perbuatan nyata. Melalui konser ini, kata Evy di atas panggung, PUKAT KAJ ingin melanjutkan karya-karya cinta yang nyata melalui kegiatan-kegiatan amal untuk kepentingan masyarakat.

Sama seperti Christmas Wonderful Concert di tahun 2013 silam, konser Natal besutan PUKAT KAJ ini juga menyasar Keuskupan Agats-Asmat sebagai lahan dimana karya-karya amal dan perbuatan-perbuatan cinta yang nyata itu akan diwujudnyatakan.

Dengan posisi geografisnya yang susah dijangkau dan kondisi alamnya yang serba lumpur, Keuskupan Agats-Asmat memanglah menjadi lokasi paling tepat kemana hasil donasi amal melalui panggung konser Natal 2015 ini kemudian dialamatkan. Dengan minimnya kesediaan air bersih dan hanya mengandalkan air hujan sebagai ‘sumber kehidupan’ harian (memasak, mandi, cuci, dan kebutuhan lainnya) serta hidup di atas rumah-rumah papan karena di bawahnya serba lumpur, maka Keuskupan Agats-Asmat sangatlah bersyukur ketika PUKAT KAJ datang membawa berkah dan berkat bagi masyarakat di keuskupan yang dianggap paling ‘miskin’ di seluruh Indonesia ini.

Jadi, sangatlah masuk akal bilamana Uskup Keuskupan Agats-Asmat Mgr. Aloysius Murwito OFM yang juga hadir dalam konser amal Natal ini lalu membuncah bungah hatinya. “Ini sangat patut diapresiasi dan kami sangat berterima kasih atas semuanya ini,” ujarnya singkat di akhir pertunjukan saat bertemu Sesawi.Net di aula luar usai konser berakhir.

natal4
Lea Simanjuntak membius penonton dengan tembang besutan David Foster bertitel “My Grown-up Christmas List”. (Samsi Darmawan/Dokumentsi PUKAT KAJ)

Pada bagian lain, Ketua PUKAT KAJ Alex Paul Budiman menambahkan, konser-konser  Natal yang selama ini dibesut PUKAT KAJ selalu dikonsepkan sebagai pertunjukan amal. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, melalui Yayasan Umat Peduli Pendidikan (YUPP) yang dibesut PUKAT KAJ, guliran dana pendidikan hasil konser amal ini seluruhnya diperuntukkan untuk program bantuan pendidikan di Keuskupan Agats-Asmat dan NTT.

Khusus di Keuskupan Agats-Asmat, tandas Alex Paul Budiman, program pendidikan guru untuk anak-anak lokal di Keuskupan Agats-Asmat menjadi prioritas utama. Dengan mendidik anak-anak Papua lokal menjadi guru, usai menyelesaikan program pendidikan mereka harus kembali ke Agats-Asmat untuk menggulirkan pendidikan kepada masyarakat setempat. “Dengan cara mendidik sumber daya manusia lokal, maka proses pendidikan di sana akan menjadi lebih efektif untuk projek peningkatan mutu pendidikan di daerah,” tandasnya.

Marcus Linggo, salah satu penggiat Panitia Peduli Keuskupan Agats-Asmat (PPKA), memberi kata semangat seratus prosen pada kegiatan amal dan program pendidikan ini. Di Keuskupan Agats-Asmat, jelasnya kepada Sesawi.Net sesaat sebelum konser, hasil nyata program sekolah rimba itu nyata dan jelas terbukti efektif. “Dalam kurun waktu hanya enam bulan saja, anak-anak yang dulunya enggan bersekolah, kini malah minta sekolah. Mereka juga sudah bisa baca tulis sederhana,” tandasnya seraya menambahkan program pendidikan sekolah rimba dianggap paling pas untuk di beberapa wilayah belantara hutan di Agats-Asmat.

natal1
Empat penyanyi latar ikut memeriahkan konser musik PUKAT KAJ 2015 bertitel “Christmas Concert: Love, Peace, and Harmony”. (Samsi Darmawan/Dok. PUKAT KAJ)

Daftar harapan

Dengan alunan suaranya yang sangat berkuasa di pertunjukan babak kedua, Lea Simanjutak menggetarkan ruangan pentas dengan hit-nya David Foster bertitel My Grown Up Christmas List.

Liriknya sendiri sudah sangat powerful, belum lagi aransemen yang dikerjakan Andi Rianto mampu meletupkan emosi harapan. Sekalipun sudah beranjak dewasa, demikian nafas lirik tembang lawas ini, namun aneka fantasi keindahan yang diimpikan anak-anak semoga bisa membumi menjadi kenyataan.

No more lives torn apart
That wars would never start
And time would heal all hearts
And everyone would have a friend
And right would always win
And love would never end
This is my grown up christmas list

Dan persis itulah lirik bagus gubahan the hit-man David Foster ketika mengajak Natalie Cole mendendangkan lagu penuh harapan tersebut dan yang kali ini disuarakan ulang Lea Simanjuntak. Sama persis juga ketika Ketua Panitia Evy Tjahjono di ujung awal acara konser mengucapkan harapannya, semoga berkat dan kasih Natal semakin membumi dan mengubah segalanya menjadi lebih baik.

Harapan adalah kata indah dalam kehidupan. Penyanyi papan atas Rio Febrian menggemakan nafas positif kehidupan ini melalui tembangnya bertitel Kasih Bapa dan sebelumnya Lea Simanjuntak dengan tembangnya Hark Herald Angels Sing dan penyanyi sekaligus pemain harpa Angela July melalui Carols of the Bells.

natal3
Setiap kursi yang tersedia terisi penuh oleh para penonton yang ingin menikmati sajian konser musik Natal 2015 bertema “Christmas Concert: Love, Peace, and Harmony” yang dibesut PUKAT KAJ. (Samsi Darmawan/Dok. PUKAT KAJ)

Sukacita Natal

Natal adalah perayaan sukacita dimana gembala dan para malaikat bersorak riang menyaksikan sejarah penyalamatan ilahi akhirnya menjadi nyata dan membumi masuk dalam sejarah manusia. Kelahiran Sang Juru Selamat yakni Bayi Kanak-kanak Yesus mendapat sambutan meriah oleh Kelompok Koor UI Paragita dengan tembang medley-nya The Most Wonderful Time of the Year, Deck the Halls dan kemudian pasangan putri kembar OlivOla melalui tembangnya bertitel Rudolph the Red Nose Reindeer dan I Saw Mommy Kissing Santa Claus.

Kesyahduan malam Natal yang super dingin dengan bintang-bintang berpendar manis di langit diolah dengan bagus oleh penyanyi Maruli Tampubolon melalui tembang O Holy Night. Tembang lawas besutan alm. John Lennon bertitel Imagine rasanya kurang pas masuk dalam deretan lagu tembang-tembang bernuasana Natal ini. Lirik  tembang besutan John Lennon ini konon dianggap ‘kontroversial’, karena justru menggulirkan semangat ateisme dunia modern. Simak saja ajakan lagu ini dimana orang diimbau agar (mau) membayangkan dunia tanpa tatanan konstruksi moral sebagaimana adanya sekarang ini: tidak (perlu) ada surga, pun pula neraka; tak (perlu) ada negara, tak ada juga agama, pun pula juga tak ada hak milik…

Manakala surga-neraka itu menjadi ‘barang dagangan’ yang laku dijual agama dan tiba-tiba saja John Lennon mengatakan “itu sudah usang”, maka bisa dibayangkan nantinya tidak ada lagi pastor dan sekalian para pemimpin agama dan pemerintahan dan toh juga tidak ada negara dan alat-alat pemerintahan.

Tapi sudahlah, itu hanyalah lagu saja meski spirit-nya sama sekali tidak pas dengan suasana harapan yang mestinya dibangun oleh sekalian umat kristiani menjelang perayaan Natal: pertobatan untuk kemudian mereguk harapan akan love, peace and harmony –sesuai nafas tagline Konser Natal amal besutan PUKAT KAJ di penghujung akhir tahun 2015 ini.

Antusiasme perbuatan kasih
Konser-konser Natal amal yang dibesut PUKAT KAJ tahun 2015 ini sudah masuk angka ke-21 kalinya. Itu berarti, kalau di tahun 2015 ini PUKAT KAJ  membukukan catatan sejarah eksistensinya hingga HUT-nya sudah mencapai angka 25 tahun, maka pada tahun ke-4 berdirinya,  PUKAT KAJ sudah mampu memulai tradisinya yang sangat istimewa: menyelenggarakan pergelaran konser Natal amal setiap tahunnya sejak 21 tahun terakhir ini.

Pertunjukan Konser Natal amal tahun 2015 pada hari Kamis (3/12) malam silam penuh bunga. Tidak saja karena di akhir acaranya, setiap penonton dikasih satu buket bunga tanda cinta oleh panitia, melainan lebih-lebih konsernya dihadiri oleh banyak ‘bunga’ yang nantinya melahirkan dan menghasilkan madu kehidupan untuk berbagai projek amal di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Keuskupan Agats-Asmat, Papua.

Natal 7
Duet manis antara Angela July (kiri) dan Lea Simanjuntak saat berkolaborasi menyanyikan tembang Natal dalam konser amal besutan PUKAT KAJ 2015. (Samsi Darmawan/Dok. PUKAT KAJ)

Keuskupan Agats-Asmat sejauh ini juga mendapat perhatian dari beberapa kelompok pemerhati masyarakat. PUKAT KAJ berhasil menghimpun sejumlah kelompok pengusaha katolik untuk membidani projek pembangunan pendidikan sekolah rimba di belantara wilayah Keuskupan Agats-Asmat dan program ini diampu oleh Panitia Peduli Keuskupan Agats (PPKA). Di wilayah lain di Keuskupan Agats-Asmat juga ada karya amal besutan KBKK (Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan) yang sejak dua tahun terakhir ini membangun rumah pendidikan berasrama di Paroki Atsj bersama Suster Fransiskanes Sambas (KFS). Program beasiwa pendidikan perawat untuk anak-anak Papua di Keuskupan Agats-Asmat juga mulai berjalan sejak setahun terakhir ini. Program ini merupakan hasil kolaborasi bareng antara beberapa pihak yakni Keuskupan Agats-KBKK-Susteran YMY di Makassar.

Semangat belarasa

Konser Natal amal PUKAT KAJ 2015 menjadi indah kalau diletakkan dalam konteks semangat berbelarasa yang kini semakin digalakkan oleh Keuskupan Agung Jakarta melalui Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo. Dalam berbagai kesempatan, semangat belarasa ini sering dikumandangkan agar kasih Allah itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan kehadiran Gereja Katolik itu benar-benar juga dirasakan manfaatnya oleh publik. Dibesut bersama PaLingSah (Paguyuban Lingkaran Antar Sahabat Mgr. Ignatius Suharyo yang dimotori oleh para alumni Seminari Mertoyudan), program belarasa KAJ muncul dalam bentuk program bantuan kesehatan dan santunan kematian Berkhat Santo Yusup (BKSY). (Baca: Dua Tahun BKSY: Mensyukuri Gerakan KAJ Berbelarasa terhadap Kelompok KLMDTD (1)

Pada belahan kisah lainnya, PUKAT KAJ menyelenggarakan secara konsisten konser-konser Natal dengan tujuan amal. Menarik disimak, bahwa respon penonton yang membanjiri Christmas Concert bertajuk Love, Peace and Charity itu juga sangat positif. Nyaris setiap kursi yang memenuhi gedung pertunjukan ini terisi bukan oleh rombongan pastor dan suster, melainkan lebih para pengusaha dan anggota keluarganya. Setidaknya, kalau mereka tidak hanya sekedar nonton pergelaran musik, maka antusiasme untuk berbagi dan berbelarasa ini sungguh layak diacungi jempol.

Inilah keberjayaan PUKAT di Keuskupan Agung Jakarta. Selain menghibur penonton melalui pentas konser musik, mereka juga mengajak segenap orang untuk bertindak nyata agar kasih itu lebih membumi melalui tindakan dan perbuatan nyata daripada hanya dengan untaian kata-kata.

Persis seperti bunyi lirik tembang sangat indah yang dibawakan Natalie Cole dan kemudian oleh Lea Simanjuntak yakni:

So here’s my lifelong wish
My grown up christmas list
Not for myself
But for a world in need

Kredit foto: Dokumentasi PUKAT KAJ/Samsi Darmawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here