ADA ujaran menarik dari Vatikan sehubungan dengan perayaan Idul Fitri 1439 H tahun 2018. Orang Kristen dan Muslim diimbau untuk melangkah dari kompetisi menjadi kolaborasi. Kompetisi yang dimaksud berkaitan dengan peristiwa masa lalu antara orang Kristen dan Muslim yang mengarah pada konflik kekerasan.
Kolaborasi yang diharapkan Paus Fransiskus adalah pengakuan akan keberagaman sekaligus mengingat nilai moral dan religius yang dibagi bersama. Akan tetapi, pada prakteknya, tidak mudah mewujudkan kolaborasi jika tidak disediakan ruang untuk saling mengenal lebih dalam. Ruang-ruang digital masa kini, terutama media sosial, seringkali hanya memperkenalkan hal-hal yang ada di permukaan dari nilai-nilai antar agama. Tidak jarang kedangkalan informasi berkontribusi dalam pembentukan kesan yang kurang tepat antar agama.
Oleh karena itulah, Agenda 18 menyediakan ruang untuk mengenal secara lebih mendalam umat Muslim di Indonesia. Agenda 18 mengadakan kegiatan “Tentang Mengenal yang Lain”. Kegiatan ini adalah kegiatan belajar yang ditujukan untuk mengajak umat Katolik pada khususnya, agar dapat membuka diri terhadap komunitas mayoritas di Indonesia, yaitu umat Muslim. Kegiatan belajar ini diharapkan mampu mengubah perspektif lama tentang Islam dan menjembatani dialog harmonis antar agama. Para peserta tidak hanya belajar tetapi juga akan didorong untuk menuliskan hasil pembelajaran sehingga terwujud budaya literasi untuk perdamaian dan toleransi.
Isi Pertemuan
Ada 8 topik yang akan dibahas dalam 4 kali pertemuan kegiatan belajar “Tentang Mengenal yang Lain”. Ke-delapan topik tersebut dipilih masih berhubungan dengan dampak aksi bom bunuh diri di Surabaya yang menyebabkan timbulnya sentimen negatif terhadap umat muslim. Bahasan tersebut dituangkan dalam kalimat tanya yaitu;
1. Apa itu Islam dan perdamaian?
2. Bagaimana sih, relasi Islam dan agama lain di Indonesia?
3. Bagaimana sih, relasi agama dan terorisme?
4. Bagaimana sih, hukum jilbab dan cadar di dalam Islam?
5. Bagaimana sih, konsep poligami dalam Islam?
6. Apa itu negara khilafah?
7. Bagaimana sih, peta gerakan Islam di Indonesia?
8. Bagaimana peta jalan menuju Indonesia yang damai?
Pembicara kelas ini adalah para pakar studi lintas agama yang sudah terbiasa menyampaikan materi kepada para pembelajar lintas agama pemula. Pembicara tersebut antara lain Alamsyah M Djafar(Peneliti The Wahid Foundation), Achmad Nurcholish (aktivis LSM Pusat Studi Agama dan Perdamaian-ICRP), Subhi Azhari (Peneliti The Wahid Foundation), Mohammad Monib (Pengasuh Pesantren Fatihatul Quran, Bogor), Mukti Ali Qusyhairi (Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta), Abdullah Darraz (Maarif Institute), dan beberapa pembicara lain yang fokus pada kajian Islam dan perdamaian.
Para peserta selama mengikuti kelas tidak hanya akan mendengarkan materi tetapi juga didorong untuk berpendapat dan menuliskan hasil pembelajarannya menjadi sebuah karya refleksi. Tulisan terbaik akan dimuat dalam situs Agenda 18, Hidup Katolik dan Sesawi. Karya yang sudah dihasilkan tersebut kemudian disebarluaskan juga melalui akun media sosial Hits OMK dan OMK Indonesia.
Waktu, Tempat, dan Biaya Kelas
Pendaftaran kegiatan belajar “Tentang Mengenal yang Lain” dibuka sampai dengan 14 Juli 2018. Kelas akan diselenggarakan satu kali setiap minggu dengan perdana akan dimulai pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 dan berakhir pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Karya Pastoral, Jl. Katedral No. 7B, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Biaya pendaftaraan adalah sebesar Rp. 400.000,00 per peserta. Akan tetapi ada diskon buat kamu yang daftar berdua, biayanya menjadi Rp. 750.000,00 per dua peserta. Pembayaran dapat dilakukan secara sekaligus maupun cicilan (2x pembayaran) yang dikomunikasikan melalui email Agenda 18 setelah proses pengisian formulir pendaftaran selesai dilakukan.
Jadi, tunggu apalagi, daftarkan dirimu bersama teman-teman!
Formulir pendaftaran dapat diisi di sini *bit.ly/regkenalyanglain*
