Artikel Kesehatan: Hari Kanker Anak Internasional

0
185 views
Ilustrasi

HARI Kanker Anak Internasional (International Childhood Cancer Day) diselenggarakan setiap tanggal 15 Februari.

Pada hari tersebut diadakan  kampanye kolaboratif global untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker pada anak, dan untuk mewujudkan dukungan bagi anak dan remaja penderita kanker dan keluarga mereka.

Apa yang perlu dicermati?

Setiap tahun, lebih dari 300.000 anak dari bayi baru lahir hingga 19 tahun, didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia.

Sekitar 8 dari 10 anak tersebut tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana tingkat kelangsungan hidup mereka sering kali hanya mendekati 20%.

Sasaran kampanye Hari Kanker Anak Internasional yang diselenggarakan oleh Inisiatif Kanker Anak Global WHO adalah untuk menghilangkan semua rasa sakit dan penderitaan anak, saat proses terapi melawan kanker.

Selain itu, juga akan mencapai setidaknya 60% kelangsungan hidup, untuk semua anak yang didiagnosis kanker di seluruh dunia pada tahun 2030. Target tersebut mewakili sekitar dua kali lipat dari angka kesembuhan saat ini, sehingga akan menyelamatkan satu juta nyawa anak selama dekade berikutnya.

Menurut ‘The Health Site’ (2016), terdapat 4 jenis kanker paling umum pada anak, yaitu leukemia, tumor otak, neuroblastoma dan limfoma.

Leukemia merupakan kanker pada anak yang paling umum, kejadiannya sekitar 29 persen kasus.

Kanker ini berasal dari sumsum tulang dan sel darah. Leukemia yang paling banyak terjadi pada anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myeloid akut (AML).

Tumor otak dan sumsum tulang belakang yang juga disebut sebagai tumor sistem saraf pusat (SSP), menempati urutan kedua, yaitu setidaknya ada 26 persen.

Sebagian besar tumor otak pada anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak. Sedangkan kasus tumor sumsum tulang belakang lebih jarang daripada tumor otak.

Neuroblastoma di urutan ketiga yang terjadi sekitar 6 persen dari total kanker anak. Ini adalah tumor sel saraf yang belum matang dan berkembang pada masa bayi dan anak kecil.

Jenis kanker ini jarang terjadi pada anak di atas 10 tahun. Seringnya, kanker jenis ini dimulai pada kelenjar adrenal atau anak ginjal, yang terletak persis di atas ginjal dan merupakan bagian dari sistem endokrin (hormon) tubuh.

Limfoma adalah kanker yang dimulai dari sel sistem kekebalan tubuh yang disebut limfosit. Kanker ini paling sering memengaruhi kelenjar getah bening, seperti amandel atau timus.

 Namun demikian, kanker ini dapat memengaruhi sumsum tulang dan organ lainnya. Dua jenis utama limfoma pada anak adalah limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

‘Childhood Cancer International’ (CCI) adalah organisasi terbesar yang menghimpun keluarga anak penderita kanker. CCI ingin melibatkan semua orang di seluruh dunia, tentang masalah yang dihadapi oleh anak dengan kanker dan keluarga mereka, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Selain itu, juga menyatukan harapan keluarga kepada para petugas profesional perawatan kesehatan dan masyarakat luas, untuk memastikan bahwa anak dengan kanker menerima perawatan terbaik di mana pun mereka berada, di seluruh dunia, pada saat didiagnosis sampai pada pengelolaan medis seterusnya.

Visi CCI adalah untuk memajukan penyembuhan, mengubah perawatan, dan menanamkan harapan bagi anak dan keluarga yang terkena kanker, di mana pun mereka tinggal.

Sekitar 300.000 anak secara global didiagnosis menderita kanker setiap tahun. Setiap 3 menit ada seorang anak di seluruh dunia yang meninggal karena kanker.

Untuk itu, pada Hari Kanker Anak Internasional, kita semua bersatu untuk menjadikan kanker anak sebagai salah satu prioritas kesehatan anak nasional dan global. Tujuan utama adalah terbentuknya akses yang lebih baik ke layanan medis dan perawatan, untuk semua anak dan remaja dengan kanker di mana pun.

Infodatin Departemen Kesehatan RI tahun 2018 menyebutkan prevalensi kanker terendah ada pada kelompok umur 1-4 tahun dan 5-14 tahun, yaitu hanya sebesar 0,1 permil.

Meski terlihat sedikit, pada 2017 lalu terdapat 4.100 pengidap kanker anak di seluruh Indonesia. Bahkan penyakit kanker ini menjadi penyebab kematian urutan kedua pada anak, dalam rentang umur 5-14 tahun.

Pada awalnya sekumpulan anak muda tergabung dalam ‘Community for Children with Cancer’ (C3), yang prihatin karena biaya medis pengobatan kanker anak kebanyakan ditanggung oleh perkumpulan ibu-ibu arisan ekspat di Jakarta, dari berbagai negara seperti Inggris, Belanda, Amerika, dll.

Pada tahun 2007 komunitas ini berubah nama menjadi Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) dan sejak itu semua anak dengan jenis kanker apa pun, berhak didampingi dan mendapat bantuan operasional dari Pita Kuning.

Syaratnya cukup surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, KTP orangtua, dan rekam medis pasien. Selain itu, penjaminan biaya oleh BPJS Kesehatan kelas 3, kalau tidak punya, akan dibantu mengurusnya.

Bantuan serupa juga akan diberikan oleh Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

Momentum Hari Kanker Anak Internasional (International Childhood Cancer Day) Sabtu, 15 Februari 2020, mengajak kita semua untuk lebih peduli kepada anak penderita kanker, di manapun mereka tinggal.

Sudahkah kita bertindak bijak?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here