Gara-gara “Bangkrut”, Enam Gereja akan Dijual

0
2,193 views
St. Yakobus Agung

 

boston.com

 

 

Santo Yakobus Agung

BOSTON, SESAWI.NET – USKUP Agung Boston telah merintis upaya menjual enam bangunan gereja, termasuk tiga gereja dimana umat telah menggelar protes berupa vigili sejak paroki mereka ditutup tahun 2004.Kardinal Sean O’Malley mengumumkan keputusan itu hari Kamis waktu setempat setelah beberapa pekan “bertekun dalam refleksi dan doa.”

O’Malley mengatakan, rencananya keuskupan akan memakai bangunan gereja untuk tujuan lain yang sejalan dengan nilai-nilai Gereja Katolik Roma. Termasuk menyediakan lokasi untuk  tempat ibadah bagi umat kristiani lain, kompleks perumahan murah atau tempat berkumpul bagi komunitas gereja basis.

Gereja-gereja yang hendak dijual itu adalah Santo Yakobus Agung di Wellesley; Santa Jeanne d’Arc di Lowell; Bintang Laut di Quincy; Bunda Kita dari Lourdes di Revere; Santo Fransiskus Xaverius Cabrini di Scituate; dan Bunda Kita dari Gunung Karmel di Boston Timur.

Hingga kini, bentuk protes dengan semalamam berjaga oleh umat katolik setempat masih berlangsung di areal gereja-gereja di Wellesley, Scituate dan Boston Timur.

Kardinal O’Malley mengambil langkah “terpkasa” ini  setelah pihak Keuskupan Agung Boston melakukan konsultasi dalam sebuah survei online dengan umat awam katolik, paroki- paroki di sekitar gereja yang bersangkutan, dewan para  imam beserta dewan keuangan diosis Boston.

Beberapa orang telah menentang penutupan paroki-paroki itu pada tahun 2004, namun permintaan banding mereka ditolak oleh Tahta Suci.

“Berdasarkan konsultasi-konsultasi yang saya dengar, kita kini telah mencapai titik dimana sebagai komunitas orang beriman kita harus memindahkan gedung-gedung gereja menjadi bagian dari karya penyembuhan yang terus menerus dan pembangunan kembali Keuskupan Agung kita,” kata O’Maley dalam sebuah pernyataan kepada pers.

Masalah keuangan

Menurut para ahli kanonik, ada perbedaan jelas antara paroki dan bangunan gereja. Paroki adalah kumpulan umat beriman sedangkan bangunan gereja adalah sekedar campuran batu bata dan semen.

Keuskupan Agung Boston hingga kini memiliki 1,8 juta umat Katolik. Sejak tahun 2004, Keuskupan ini telah memulai serangkaian penutupan bangunan gereja akibat masalah keuangan, kekurangan imam dan merosotnya jumlah orang yang pergi ke gereja, dengan  mengurangi jumlah paroki dari 357 menjadi 290.

Pejabat Gereja menekankan bahwa uang dari penjualan bangunan gereja-gereja itu akan dipergunakan untuk membantu paroki-paroki lain. Kaca jendela, artefak suci dan barang-barang religius lainnya yang belum dipindahkan dapat juga dipakai untuk kepentingan paroki-paroki lain.

Sumber: Associated Press

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here