Berbuat Kebajikan di Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan Yogyakarta

0
794 views
Panitia penggerak kegiatan peduli Gereja terhadap kaum miskin papa. (Adrian Diarto)

SIMBAH Tiyasarejo hadir di Balai Desa Madurejo pada pukul 12.45  dijemput Harmadji. Simbah Tiyasarejo ini berasal dari Dusun Sonayan. Letaknya sekitar dua kilometer dari balai desa.

Ia tampil dengan pakaian sehari-hari  tradisi adat Jawa berwarna cokelat lengan panjang, berkain batik dengan warna lebih gelap dan tutup kepala.

“Pinten yuswanipun, Mbah?” (Berapa usianya, Mbah?)

“Kula sampun kesupen” (Saya sudah lupa, jawabnya).

Karena sudah cukup sepuh (tua), Mbah Tiyasareja harus dibantu, ketika turun dari mobil yang menjemputnya. Ia harus berjalan pelan ketika mulai memasuki pendapa balai desa.

Romo Issri Pr sudah menunggu di ujung anak tangga. Menyalaminya dengan hangat. Lalu mempersilakan untuk menikmati makan siang.

Romo Issri mengantar Mbah Tiyasareja sampai ke meja hidangan.

Dengan pelan Mbah Tiyasareja mengambil makanan dan minuman, lalu menuju kursi yang disediakan. Setelah meletakkan piring di pangkuan, Mbah Tiyasareja memegang gelas minum berisi teh hangat dengan kedua tangannya. Meminumnya, sebelum melanjutkan makan siang dengan perlahan.

Setelah selesai makan siang, Mbah Tiyasareja menukarkan kartu dengan bingkisan yang sudah disediakan. Bergegas tangannya hendak mengangkat bingkisan. Tetapi cengkeraman tangannya sudah tidak cukup kuat untuk mengangkat. Panitia kemudian bergegas membantu.

Sebelum meninggalkan balai desa, Mbah Tiyasareja berfoto bersama undangan lain dan Romo Issri.

“Remen, Mbah?” (Senang, Mbah?).

Dengan suara pelan Mbak Tiyasareja menjawab, “Inggih, remen sanget”. (Iya, senang sekali).

Berbarengan dengan Paus Fransikus yang mengundang makan siang kaum papa, tunawisma dan pengangguran di Balisika Santo Petrus Vatikan (18/11), maka di  Paroki Adminstratif Tyas Dalem Gusti Yesus (PATGY) Macanan juga diselenggarakan hal serupa.

Dukungan pejabat pemerintahan desa

Sebanyak 100 undangan dibagikan. Difasilitasi oleh Lurah Madurejo dan Forum Kerukunan Umat Beragama Kecamatan Prambanan, Peringatan Hari Orang Miskin Sedunia ke-2 dapat terselenggara dengan baik dan lancar. Untuk memudahkan kehadiran para undangan, panitia berinisiatif melakukan penjemputan dan pengantaran kembali ke kediaman sebagian undangan.

Dukungan pejabat pemerintahan desa dan forum masyarakat.

Pastor Paroki PATGY Macanan Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto Pr pada awalnya tidak cukup yakin,  acara ini bisa  terselenggara dengan baik. Mengingat waktu persiapan yang sudah mepet.

Tetapi acara istimewa ini akhirnya dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan seluruh umat. Juga dukungan Lurah Madurejo Prambanan Sukarjo yang mempersilahkan balai desa bisa dipakai sebagai lokasi penyelenggaraan.

Lurah Madurejo tidak saja mempersilahkan pemanfaatan aula, tetapi juga berkenan hadir dan mendampingi selama penyelenggaraan berlangsung. Tidak lupa adalah kehadiran Forum Komunikasi Umat Beragama Kecamatan Prambanan.

Dari undangan sebanyak 100 orang tercatat dapat hadir sebanyak 98 orang. Mereka diundang untuk dijamu makan siang dan diberikan sedikit bingkisan berupa bahan pokok. Bingkisan yang dibagikan berupa dua kg  beras, 2 kg  gula, dan dua liter minyak goreng.

Seluruh bingkisan dan hidangan yang dikumpulkanini berasal  umat  yang peduli.

Gereja yang mau peduli

Melalui acara ini, hendak disampaikan pesan supaya kaum lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD) mendapat perhatian yang lebih banyak dari Gereja. Ini sejalan dengan amanat  pastoral Bapa Suci. Acara ini sungguh menjadi istimewa karena undangan berasal dari masyarakat umum di lingkup PATDGY Macanan.

Menyapa hangat kaum papa.

PATDGY Macanan adalah wilayah hasil pemekaran Paroki Maria Marganingsih Kalasan dan terdiri dari Wilayah Macanan, Wilayah Prambangan dan Wilayah Payak.

Teman-teman muda membuat singkatan yang bagus untuk paroki baru ini: Macan Prayak.

Secara geografis, PATDGY Macanan berlokasi tidak jauh dari situs bersejarah Ratu Boko dan Candi Prambanan. Di samping kedua situs tersebut, di wilayah ini bertebaran situs bersejarah peninggalan masa Mataram Kuno, seperti Candi Ijo, Candi Banyunibo, Candi Barong, dan situs Watu Gudig.

Gereja yang peduli terhadap kaum hina dina seperti yang dilakukan panitia kecil di Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan Yogyakarta.

Kredit foto: Adrian Diarto – Umat Macan Prayak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here