Dengan Adorasi, Kita Makin Kenali Misteri Tritunggal Mahakudus

0
2,205 views
Ilustrasi: Adorasi 24 jam hormat dan sujud di hadapan Sakramen Mahakudus di Gereja Katedral Malang. (Laurensius Suryono)

ADORASI adalah  devosi sembah terhadap Yesus Kristus dalam rupa hosti yang telah dikonsekrasi.  Sebagai suatu devosi, rangkaian meditasi, doa, dan adorasi Ekaristi adalah lebih dari sekadar memandang Hosti Terberkati, namun dipercaya sebagai kelanjutan dari apa yang dirayakan dalam Perayaan Ekaristi

Adorasi juga membimbing kita dan mengenalkan kita kepada Tritunggal Mahakudus karena dengan beradorasi kita bisa sepenuh hati memberi waktu kita kepada Tuhan dan bisa mengimani dan meyakini kuasa Tuhan dalam diri kita.

Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa Hosti yang telah dikonsekrasikan. Berpegang pada janji Yesus dalam Perjamuan Terakhir yang mengatakan “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku”, maka dalam doa Konsekrasi yang diucapkan imam, hosti berubah menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi Darah Yesus.

Dengan demikian hosti yang telah dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan itu menjadi Tubuh Kristus. Dengan demikian, berdoa di hadapan Sakramen Ekaristi tersebut sama dengan berdoa di hadapan Allah sendiri. Penghormatan terhadap Sakramen Maha Kudus ini dilakukan dengan cara berlutut atau pun memberikan hormat di hadapan tabernakel yang di dalamnya diletakkan sakramen Maha Kudus, menghormat sebelum menerima Komuni dalam Misa Kudus, atau pun pada saat Sakramen Maha Kudus ditahtakan.

Adorasi yang artinya penyembahan tidak sama persis dengan devosi. Adorasi hanya diberikan kepada Kristus, sedangkan devosi sebagai praktik ungkapan iman dapat berupa penyembahan kepada Kristus maupun juga penghormatan kepada para Orang Kudus.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here