Deo Gratias Award untuk Romo GP Sindunata SJ: Menulis, Laku Menempuh Jalan Sunyi

0
1,308 views
Romo GP Sindhunata SJ terima Deo Gratias Award di Semarang. (Emanuel Dapa Loka)

ATAS konsistensinya di bidang dunia kepenulisan, wartawan senior yang juga budayawan GP Sindunata SJ menerima Deo Gratias Award (DGA) di Griya Paseban, Semarang pada 12 November 2017.

Deo Gratias adalah komunitas Katolik penggiat literasi yang anggotanya berasal dari seluruh Indonesia bahkan dari berbagai belahan dunia.

Ketika memberi orasi dalam malam penganugerahan bertema “Mewartakan Kasih bagi Sesama”, Romo Sindu, demikian sapaan akrab imam Jesuit ini antara lain mengatakan, kesediaan menjadi seorang jurnalis semestinya adalah kesediaan untuk memperluas wawasan. Karena kesediaan memperluas wawasan tersebut, dia sendiri bisa menulis apa saja seperti politik, ekonomi, kebudayaan, filsafat, pendidikan bahkan dia terkenal sebagai pengamat sepak bola. “Saya mau mengatakan, betapa luas horizon atau wawasan kita kalau menjadi penulis,” ujar penulis buku klasik Anak Bajang Menggiring Angin ini.

Disiplin ketat

Namun dia mengingatkan bahwa menjadi seorang penulis adalah perjalanan menempuh jalan sunyi. Untuk menjadi seorang penulis, jelasnya, dibutuhkan daya juang yang tinggi dengan disiplin ketat.

Berbeda dengan menjadi pembicara yang lebih bebas. Berbicara satu jam saja bisa mendapatkan honor yang lebih besar dan menjadi terkenal, apalagi kalau disiarkan televisi.

Seperti dijelaskan oleh Ketua Sekretariat Nasional Antonius A. Marhendro, DGA diberikan kepada tokoh yang konsisten dalam dunia kepenulisan dengan karya-karya yang mencerahkan masyarakat. “Ada dua kriteria utama penerima Deo Gratias Award, yakni dia seorang Katolik dan konsisten dalam dunia kepenulisan dengan berbagai karya yang mencerahkan,” ujar Antonius.

Deo Gratias Award untuk Romo GP Sindhunata SJ.

Selain pemberian DGA tersebut, pada kesempatan yang sama diberikan juga penghargaan kepada pemenang festival  Film Pendek Pentigraf berjudul Ciuman Terakhir dan Layung.

Dua buah buku berjudul Sepotong Burger yang Terbuang dan Pada Detik Terakhir.

Sampai saat ini, Deo Gratias Award telah diberikan kepada tiga orang, yakni  JFX Hoeri (penulis sastra Jawa), Romo Franz Magnis Suseno SJ (dosen dan penulis) dan Romo GP Sindunata SJ (wartawan dan penulis).

Komunitas Deo Gratias di Semarang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here