DIKSI (DIalog untuK AkSI), Cara Kolese St. Ignatius (Kolsani) Meracik Temu Kaum Muda Lintas Agama

0
664 views
Acara perdana program DIKSI alias "DIalog untuK AkSI" digelar di Kolese St. Ignatius (Kolsani), Kamis malam tanggal 4 April 2019 lalu. (Humas Kolsani)


BERIKUT ini, kisah tentang acara bertajuk “Temu Lintas Agama” yang baru saja rampung digelar di Ruang Rekreasi Kolese St. Ignatius (Kolsani) pada hari Kamis malam tanggal 4 April 2019 lalu.

Tak seperti biasanya, ruang rekreasi yang biasa sepi, namun di hari Kamis malam itu menjadi  “gegap gempita” oleh banyaknya tetamu luar yang datang.

Mereka itu adalah kaum muda lintas agama plus berapa orang sepuh, termasuk warga internal Kolsani

Jumlahnya sekitar 100 orang.

Mereka adalah warga lokal dari umat Katolik Gereja St. Antonius Paroki Kotabaru (KoBar). Juga ikut datang sejumlah mahasiswa-mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, para santri, perwakilan Komunitas Buddhis.

Di hari Kamis malam itu, Komunitas Kolsani yang dibantu oleh Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC) dengan sukacita menggelar acara forum lintas iman bertitel “DIKSI” alias “Dialog untuk Aksi”.

Tampilan pentas musik oleh para santri.

Presentasi dan diskusi

Acara dikemas dalam bentuk presentasi dan diskusi. Tentu saja, acara berlangsung sembari sukacita menikmati menu angkringan dan minum kopi.

Ikut memeriahkan acara di Diksi ini adalah gaya tampilan musik persembahan  Fr. Tino SJ dan Fr. Hugo SJ.

Mereka berdua dikasting naik pentas manggung  bersama pemusik dan penyanyi bersuara syahdu. Mereka juga berkolaborasi dengan musik hadroh besutan Pesantren Pandanaran.

Daeng Ahmad dari YIPC dan Fr. Dodo SJ menjadi pemantik diskusi.

Fr. Dodo dan Daeng Ahmad (kanan) menjadi fasilitator diskusi.

Yang dijadikan bahan diskusi adalah naskah Document on Human Fraternity yang awal Februari lalu ditandatangani oleh Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar.

Menjelang akhir acara, Romo Bagus Laksana SJ lalu membundeli (merumuskan) seluruh rangkaian diskusi menarik itu dengan tekanan akan hal ini.

Ia bicara tentang pentingnya membangun trust antarumat beragama melalui kegiatan-kegiatan bersama seperti DIKSI ini.

Dari berbagai forum perjumpaan itu, kata dosen teologi kontekstual ini, lalu diharapkan muncul aksi bersama.

Sebuah rangkaian aksi bersama yang kiranya bisa menjawab kebutuhan di sekitar kita.

Semangat yang sama pula sudah dikobarkan bersama oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar: Prof Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath Thayyeb.

Tentu penulis tidak akan lupa menyebut kata “terimakasih”. Kali ini, ucapan itu harus diungkapkan atas perhatian, doa, dan dukungan Nostri semua sehingga acara tersebut berjalan lancar.

Secara khusus, terimakasih kepada tim angkringan binaan Romo Adri SJ.

Nah, sekalian pamer promosi sedikit. Para Nostri yang sedang berada di Yogja, mari saja silakan mampir ke angkringan ini. Lokasi tepatnya berada di Jl. Mangkubumi (Tugu), dekat Klinik Prodia.

Gorengan dan nasi kucingnya joss gandhos saestu lo.

Terimakasih pula kepada Romo Kuntoro Adi SJ dan Romo JB Mardikartono SJ yang telah menjadi sponsor coffee corner Kolsani.

Tapi apa itu “DIKSI”?

Orang bisa saja bertanya terlebih dahulu, karena tidak persis mengerti makna diksi.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi), kata “diksi” itu mengacu pada pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesuai yang diharapkan).

Nah, DIKSI alias “Dialog untuk Aksi” yang diselenggarakan di Kolsani tanggal 4 April 2019 lalu sengaja dikemas sebagai program mengisi program Insight Seekers.

Acara perdana

Tema yang diangkat dalam acara DIKSI perdana ini adalah “Bersama Merajut Persaudaraan Insani”.

Dewasa ini, di tengah pesta demokrasi, isu-isu SARA yang menjamur kian mengkhawatirkan, bahkan dapat berpotensi menciderai kebinekaan yang ada.

Kita mau saling berbagi, memperluas jaringan persahabatan melampaui sekat-sekat, bertukar pikiran memperkaya gagasan, mengalami pencerahan bersama orang muda.

Tentu saja arahnya bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sungguh menggerakkan kita pada suatu aksi nyata.

Inilah DIKSI alias “DIalog untuK akSI”.

Jangan lupa ikutan Quiz & Give Away acara Diksi ini ya.

Kalau mau mendapatkan T-Shirt kece ini, maka  ikuti syarat berikut:

  • Follow @jesuitinsight.
  • Ceritakan di kolom komentar (postingan ini) apa yang sudah kamu buat sebagai wujud dialog dan aksi nyata untuk menjawab keprihatinan yang di sekitarmu (entah sekolah/kampus, tempat kerja, rumah, atau masyarakat).
  • Sertakan hastag #dialoguntukaksi.
  • Sebutkan tiga teman dengan format: “Yuk ikutan Give Away DIKSI!”, @temanA, @temanB, @temanC.

Selain Give Away, kita juga ada Quiz.

Bagi kamu yang tidak hadir di acara DIKSI, silakan mengikuti tayangan live-nya dan di akhir acara, mimin akan memberikan satu pertanyaan di story.

Bagi kamu yang dapat menjawab dengan tepat dan cepat (via DM Instagram) akan mendapatkan satu buku karya Pater James Martin SJ dengan titel Spiritualitas Yesuit dalam Keseharian – masuk kateri best seller versi koran beken The New York Times tahun 2010.

Para pemenang akan diumumkan di story pada hari Minggu, 7 April 2019.

Acara DIKSI itu sepenuhnya didukung oleh @prompang.sj

View this post on Instagram

DIKSI Menurut KBBI, diksi adalah "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (sesuai yang diharapkan)". Nah, DIKSI, dialog untuk aksi, adalah acara yang akan digelar oleh Kolese St. Ignatius pada 4 April 2019. Insight Seekers, tema yang akan diangkat dalam acara DIKSI perdana ini adalah “Bersama Merajut Persaudaraan Insani”. Dewasa ini, di tengah pesta demokrasi, isu-isu SARA yang menjamur kian mengkhawatirkan, bahkan dapat berpotensi menciderai kebinekaan yang ada. Kita mau saling berbagi, memperluas jaringan persahabatan melampaui sekat-sekat, bertukar pikiran memperkaya gagasan, mengalami pencerahan bersama orang muda. Tentu saja arahnya bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sungguh menggerakkan kita pada suatu aksi nyata! Amin. Inilah: DIKSI: DIalog untuK akSI. Kita bakal seru-seruan bareng tentunya tanpa kehilangan isinya (ga usah spaneng-spaneng yes; soalnya kata Dilan, nahan rindu itu udah berat, ? apalagi hidup yekan?). Oh iya, satu lagi, jangan lupa untuk ikutan Quiz & Give Away acara DIKSI ini ya. Kalau mau mendapatkan T-Shirt kece ini kuy ikuti syarat berikut: Follow @jesuitinsight, [1] Ceritakan di kolom komentar (postingan ini) apa yang sudah kamu buat sebagai wujud dialog dan aksi nyata untuk menjawab keprihatinan yang di sekitarmu (entah sekolah/kampus, tempat kerja, rumah, atau masyarakat). ? [2] Sertakan hastag #dialoguntukaksi dan mention tiga temanmu dengan format: “Yuk ikutan Give Away DIKSI!”, @temanA, @temanB, @temanC. Selain Give Away, kita juga ada Quiz nih. Bagi kamu yang tidak hadir di Acara DIKSI, silakan mengikuti tayangan LIVE-nya dan di akhir acara, mimin akan memberikan 1 pertanyaan di story. Bagi kamu yang dapat menjawab dengan tepat dan cepat (via DM Instagram) akan mendapatkan 1 buku karangan James Martin, SJ “Spiritualitas Yesuit dalam Keseharian” – New York Times Best Seller. Para pemenang akan diumumkan di story pada hari Minggu, 7 April 2019. Nah meski kuota peserta sdh penuh, jgn khawaitr kawans krn kamu masih bisa mengikuti acara ini scr LIVE di @jesuitinsight (link in bio). Thanks and see you all soon!?? Supported by: @prompang.sj

A post shared by Jesuit Insight (@jesuitinsight) on

Akhir kata, semoga kegiatan ini sungguh menginisiasi dan mengilhami terciptanya aksi-aksi dan kolaborasi lintas iman selanjutnya.

Salam hangat

Humas Kolsani dan Jesuit Insight

Editor: Mathias Hariyadi I�s��3

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here