Duka Apple untuk Steve Jobs

0
1,032 views

RAKSASA korporasi bisnis kelas multinasional  Apple berduka. Steve Jobs, salah satu pendirinya kerajaan bisnis komputer ini, meninggal dunia pada usia 56 tahun karena sakit kanker pankreas yang sudah lama dia derita. Almarhum meningalkan satu istri bernama Laurene yang setia mendampinginya selama 20 tahun terakhir dan 4 orang anak mereka termasuk 1 anak bawaan dari pernikahan Jobs sebelumnya dengan perempuan lain.

Meski didirikan bersama sobatnya Steve Wozniak, namun Apple sungguh identik dengan Steve Jobs yang berhasil mendongkrak popularitas Apple dengan karya-karya inovatifnya seperti IPhone, iPad dan masih banyak lagi.

Banyak pihak sering menyamakan pria yang gemar memakai baju terusan model turtleneck warna hitam ini sebagai Leonardi da Vinci abad modern. “Almarhum Steve adalah manusia brilian yang berhasil membesarkan Apple dan memperkaya kasanah hidup manusia modern,” kata Apple dalam rilisnya.

“Intuisinya untuk mencipta karya-karya baru serasa mendunia dan tak lekang oleh zaman,” tulis kolumnis The New York Times mengomentari kepergian Steve Jobs.

Steve Jobs lahir tanggal 24 Februari 1955 di Cupertino, California. Keberaniannya mencari terobosan-terobosan baru sudah mendarah daging dalam diri pria kalem ini sejak muda. Bahkan ketika masih menjadi mahasiswa, dia berani menelpon bos besar William Hewlett –CEOnya Hewlwett Packard—agar mau memberikan dana untuk sebuah kegiatan di sekolahnya.

Meski hanya mengecap satu semester di Oregon’s Reed College, namun daya kreativitas Steve terbukti oleh perjalanan waktu. Meski baru berumur 21 tahun, Steve akhirnya menggandeng Wozniak untuk bersama-sama membangun Apple Computer Inc. Dan ini berhasil.

Kematian Steve Jobs merupakan kehilangan besar bagi Apple. Namun, kepergian Steve Jobs ke keabadian membersitkan keyakinan, kreativitas manusia tak pernah lepas dari pengalaman pribadinya semasa hidup. “Noktah-noktah kehidupan kita tak mungkin kita jadikan bahan untuk membangun mimpi kalau Anda hanya berpikir ke depan. Lihatlah ke kebelakang dan bangunlah kreasi baru berdasarkan noktah-noktah lama itu,” kata almarhum Steve Jobs saat memberikan kesaksian di hadapan lulusan Universitas Stanford tahun 2005.

Sumber: CNN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here