PERAYAAN pesta nasional dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, diwarnai dengan beragam kegiatan hiburan. Salah satunya festival layang-layang di pusat Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.
Penyelenggara sekaligus penggagas ide dari Pos Perbatasan Fohuk, Satuan Yonif Raider 641/Beruang. Komandan Pos (danpos), Lettu. Inf. Kusno dalam penyataannya di Pos, (Kamis, 11/8/2016), merasa senang karena bisa mengambil bagian dalam perhelatan nasional ini.
“Festival layang-layang sangat menarik karena di langit perbatasan akan dimeriahkan dengan beragama bentuk layang-layang serta menjadi hiburan kepada masyarakat. Terpenting yang dicapai bukan semata hiburannya tetapi kemerkdekaan kita untuk membangun kehidupan yang lebih layak,”ujar Kusno.
Layang-layang, kata Kusno, tanda kebebasan kita sebagai bangsa yang mandiri serta hidup dalam kenyamanan sebagai warga negara.
“Jadilah warga yang bebas berekspresi dalam menjalani kehidupan yang lebih bermartabat,” kata Kusno.
Tanggapan positif nampak dari ketua panitia perayaan, Yustinus Loko Bau. Baginya perayaan kemerdekaan bangsa perlu disikapi secara dewasa. Festival layang-layang yang digalang pos perbatasan bila perlu dijadikan perhelatan tahunan yang menjadi kekhasan Kecamatan Lamaknen Selatan.
“Pemerintah Kecamatan Lamaknen Selatan sungguh bangga karena kehadiran Satuan Yonif Raider 641/Beruang. Kerja sama yang dijalin memberi dampak positif kepada pemerintah dan masyarakat. Inisiatif baik ini perlu diapresiasi dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Semoga festival layang-layang ini makin memberi nuasan baru dalam perayaan kebangsaan ini,” ujar Loko Bau penuh antusias yang sekarang menjabat sebagai sekretaris kecamatan.
Kemeriahan upacara proklamasi 17 Agustus 1945 di Lamaknen Selatan tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Jenis kegiatan beragam selain olahraga tetapi juga pengibaran bendera raksasa di daerah batas negara RI-RDTL ini.
