Gagalkah WYD Madrid 2011? (1)

0
2,091 views

Jornada Mundial de la Juventud 2011 (JMJ 2011) atau World Youth Day 2011 (WYD 2011) yang berlangsung di Madrid, Spanyol 16-21 Agustus 2011 sudah berlalu. Apa yang bisa didapat dari WYD 2011? Berhasilkah perayaan besar ini? Apakah artinya bagi kaum muda dan Gereja Katolik?

Sesaat sesudah Misa Penutupan di Lapangan Udara Cuatro Vientos, ratusan peziarah masih terlihat di seputaran kota Madrid dengan bendera mereka. Sebagian masih menyanyi gembira. Di berbagai sudut masih terdengar seruan: “Esta es la juventud del Papa! Esta es la juventud del Papa!” Bus-bus kembali dibebani dengan ransel-ransel lusuh dan para peziarah yang nampak kelelahan kembali ke negara-negara di seputaran Eropa. Lapangan terbang Barajas dipenuhi dengan para peziarah yang hendak kembali ke negara-negara asal mereka. Nampak antrean panjang para peziarah check-in di berbagai maskapai penerbangan.

Panitia penyelenggara JMJ 2011 mengumumkan bahwa 1,4 juta orang memadati Lapangan Udara Cuatro Vientos pada vigili Sabtu malam 20 Agustus 2011, dan lebih dari 1,5 juta orang ambil bagian dalam misa penutupan yang dipimpin oleh Bapa Suci Benediktus XVI. Panitia dari Indonesia sendiri tidak pernah merilis jumlah peserta dari Indonesia yang pasti. Nampak bahwa lebih dari 300 orang peserta berangkat atas nama panitia yang difasilitasi oleh Komisi Kepemudaan KWI. Menurut salah satu anggota panitia, digabungkan dengan kelompok-kelompok lain yang berangkat sendiri, serta kelompok-kelompok Indonesia yang berangkat dari berbagai negara, ada kurang lebih 800 orang Indonesia ikut serta dalam event akbar ini.

“Banyak dari kita kembali dari Madrid dengan pertanyaan dan bukan jawaban…. pertanyaan-pertanyaan yang membantu untuk merefleksikan situasi kongkrit kita masing-masing dan menjaga agar api iman tetap teguh menyala. Siapakah Kristus bagi anda? Bagi saya? Mengapa turut serta dalam hiruk-pikuk di Madrid?”

Ada kegembiraan, namun ada kekecewaan. Misalnya, ada para peziarah yang kecewa karena tidak lagi diperkenankan memasuki area vigili dan misa penutupan di Cuatro Vientos karena tidak lagi bisa menampung para peziarah. Banyak peziarah dari Canada, Australia, Amerika, dan sebagian dari Indonesia serta dari negara-negara lain terpaksa mengikuti vigili dan misa penutupan dari luar kompleks Pangkalan Udara Cuatro Vientos. Barangkali mereka akhirnya bersyukur pula, karena tidak mengalami badai yang menghantam saat vigili sedang berlangsung.

Mungkin banyak orang sekarang sedang membicarakan apa yang dapat terlaksana dan apa yang meleset dari yang diharapkan dari event akbar WYD 2011. Bisa dipastikan, ada banyak hal yang diharapkan, tapi ada banyak hal yang tidak tercapai. Ada kenangan yang indah, tapi juga ada kekecewaan. Ada banyak hal yang digembar-gemborkan pada saat persiapan namun tidak tercapai pada saat pelaksanaan. Kesatuan peserta dari Indonesia yang digembar-gemborkan dalam persiapan, jauh dari kenyataan yang terjadi di Madrid. Namun, apapun yang terjadi, di tengah-tengah perbincangan mengenai, tapas, sangria, cerveza (bir Spanyol), dan kerinduan untuk makan nasi, benih-benih telah ditabur dengan berlipah pada event akbar orang muda sedunia ini. Kini adalah saat berdoa agar benih-benih itu tumbuh dan pada saatnya panenan berlimpah dapat dituai.

Romo Joni Astanto, MSC, partisipan World Youth Day 2011, Madrid Spanyol.

(bersambung)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here