Gagalkah WYD Madrid 2011? (3-Habis)

0
2,050 views

Apa arti dari liturgi, dendang pujian, doa, dan segala hirup-pikuk yang terjadi di Madrid? Kejeniusan Beato Yohanes Paulus II yang memulai WYD 26 tahun lalu terbukti sekali lagi di Madrid. WYD diperlukan untuk menyegarkan kembali Spanyol dengan kegembiraan dan menyalakan kembali api iman umat negara ini. Seperti negara-negara lain yang menjadi tuan rumah WYD, Spanyol memerlukan WYD untuk menggali kembali kekayaan tradisi dan sejarah iman Kristiani di negara ini. Dengan menggali kembali akar dan identitas Kristiani suatu masyarakat dapat berharap menjadi terbuka dan toleran kepada yang lain.

WYD adalah sebuah anugerah yang membangunkan kita dan mengingatkan kita bahwa kita dipanggil untuk bergembira, menjadi orang yang tahu bersyukur, dan menjadi pembawa damai serta jembatan-jembatan bagi dunia yang dipenuhi dengan keragaman. Betapa sesama umat beriman dari pelbagi bangsa dapat saling menyapa, bercanda, dan berbagi kekayaan budaya dan iman! WYD mempersiapkan orang-orang muda, menanamkan harapan, dan meyakinkan mereka untuk menjad alat-alat-Nya bagi Evangelisasi Baru. WYD membentuk orang-orang muda Gereja menjadi pencinta Kebenaran dan Gereja. WYD mengundang orang-orang muda untuk memandang dunia atas cara yang berbeda, dari sudut pandang Salib Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam WYD orang-orang muda bersama-sama berkomitmen, dalam kekuatan iman akan Yesus Kristus, terhadap perdamaian dan solidaritas manusia.

Jauh-jauh hari sebelum WYD 2011 dilaksanakan, dalam penetapan WYD 2011 di Madrid, Paus Benediktus XVI menulis: “Saat ini, pada saat Eropa amat perlu menemukan kembali akar-akar Kristianitas mereka, pertemuan kita akan bertempat di Madrid dengan tema: “Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, berteguh dalam iman” (Kol 2: 7). Saya mendorong anda untuk mengambil bagian dalam peristiwa ini, yang amat penting bagi Gereja di Eropa dan Gereja Universal. Saya ingin agar seluruh orang muda – yang mempunyai iman yang sama akan Yesus Kristus, tetapi juga mereka yang ragu-ragu, atau yang tidak percaya kepada-Nya – berbagi pengalaman ini, yang dapat menjadi penentu hidup mereka. Itu adalah pengalaman akan Tuhan kita Yesus Kristus, yang bangkit dan hidup, dan pengalaman akan cinta-Nya bagi kita semua.”

Bagi saya sendiri, WYD menumbuhkan harapan dan kebanggaan tersendiri, ketika melihat demikian banyak orang muda Katolik dari segala penjuru dunia, khususnya dari Eropa. Di antara mereka yang berbondong-bondong ke Madrid, tidak sedikit kaum berjubah dan ber-collar. Masih muda-muda lagi! Paus sendiri bertemu dengan para suster muda di Monastery of San Lorenzo de El Escorial. Ia pun bertemu dengan para seminaris di Katedral Santa María la Real de la Almudena. Kepada para suster muda, Bapa Suci berterima kasih atas “Ya yang murah hati, total dan kekal, terhadap panggilan Yang Terkasih.” Sedangkan kepada para seminaris, Bapa Suci berpesan bahwa para seminaris akan lanjut ke imamat bila, “secara teguh meyakini bahwa Allah memanggil para seminaris menjadi pelayan-Nya, dan bila para seminaris secara penuh terarah untuk menghidupi keyakinan itu dalam ketaatan kepada Gereja.” Kristus sendiri yang harus menjadi model.

“WYD mempersiapkan orang-orang muda, menanamkan harapan, dan meyakinkan mereka untuk menjad alat-alat-Nya bagi Evangelisasi Baru. WYD membentuk orang-orang muda Gereja menjadi pencinta Kebenaran dan Gereja”

Sekali lagi dalam Misa Penutup Bapa Suci menantang orang muda, dengan mengomentari pertanyaan Yesus dalam Injil hari itu: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (Mat 16: 15).

“Beriman adalah menimba kekuatan dari iman saudara-saudari seiman, dan bahkan iman anda juga menjadi dukungan bagi iman orang lain. Saya minta anda, sahabat-sahabat terkasih, cintailah Gereja yang melahirkan anda dalam iman, yang membantu anda untuk bertumbuh dalam pengetahuan akan Kristus, dan yang menuntun anda untuk menemukan keindahan cinta-Nya. Tumbuh dalam persahabatan dengan Kristus berarti mengenal pentingnya peran serta dengan gembira dalam kehidupan paroki-paroki, komunitas-komunitas, serta paguyuban-paguyuban, demikian juga dalam perayaan Ekaristi tiap hari Minggu, dalam penerimaan Sakramen Rekonsiliasi secara teratur, dan dalam pemeliharaan hidup doa pribadi serta merenungkan sabda Allah.” Kiranya hal ini penting, agar WYD tidak hanya berhenti di Madrid, tetapi berlanjut ke medan hidup sehari-hari.

“Persahabatan dengan Yesus akan menuntun anda untuk menjadi saksi iman di manapun anda berada, bahkan ketika anda akan menemui penolakan dan ketidakpedulian. Tidaklah mungkin menjumpai Kristus tanpa memperkenalkannya kepada orang lain. Janganlah “menyimpan” Yesus Kristus untuk diri sendiri! Bagikan kegembiraan iman anda kepada orang lain. Dunia perlu saksi-saksi iman, dunia membutuhkan Allah. Saya percaya bahwa kehadiran orang-orang muda dari segala penjuru dunia saat ini, adalah bukti yang nyata dari buah-buah perintah Kristus kepada Gereja: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16: 15). Anda pun telah diberi tugas istimewa untuk menjadi murid-murid dan misionaris-misionaris Kristus ke tanah-tanah dan negara-negara lain yang dipenuhi oleh orang-orang muda yang mencari sesuatu yang lebih besar dan, karena hati mereka mengatakan bahwa nilai-nilai yang lebih otentik benar-benar ada, mereka tidak membiarkan diri mereka dirayu oleh janji-janji kosong dari gaya hidup yang menyingkirkan Tuhan.”

Banyak dari kita kembali dari Madrid dengan pertanyaan dan bukan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang membantu untuk merefleksikan situasi riil kita masing-masing dan menjaga agar api iman tetap teguh menyala. Siapakah Kristus bagi anda? Bagi saya? Mengapa turut serta dalam hiruk-pikuk di Madrid?

Tantangan yang lebih dalam akan didalami dalam WYD 2013 di Rio de Janeiro, Brasil, yang akan dilaksanakan pada tanggal 23- 28 Juli 2013 dengan tema: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-murid-Ku!” (Mat 28 : 19). Sampai jumpa di Rio de Janeiro!

Romo Joni Astanto, MSC, partisipan World Youth Day 2011, Madrid Spanyol.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here