Guinea, Afrika: Pres. Alpha Conde Desak Indonesia Segera Lakukan Kerjasama Investasi dan Pembangunan

0
219 views
Pertemuan Dubes RI Mansyur Pangeran dengan Presiden Republik Guinea Prof. Dr. Alpha Conde di Istana Kepresidenan Guinea di Conakry tanggal 24 Desember 2019. (KBRI Dakar)

UNTUK mendorong percepatan implementasi peningkatan kerjasama bilateral khususnya guna menerobos pasar non-tradisional di Wilayah Kerja KBRI Dakar, Dubes RI Mansyur Pangeran pada tanggal 21-24 Desember 2019 telah melakukan kunjungan kerja ke Conakry, Guinea di Afrika, untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Guinea, Yang Mulia H.E. Mr. Alpha Conde.

Hadir dalam pertemuan itu Menteri Investment and Public Sector Partnership, H.E. Mr. Gabriel Curtis, Menteri Mines and Geology, H.E. Mr. Abdoulaye Magassouba.

Pertemuan dengan Presiden Alpha Conde dilakukan di Istana Negara Conakry, berlangsung dalam suasana yang sangat akrab penuh antusiasme.

Dalam pertemuan itu, Presiden Alpha Conde sangat mengharapkan kerjasama riil dengan Indonesia secepatnya dapat diwujudkan. Demikian juga pertemuan dengan Menteri Gabriel Curtis dan Menteri Abdoulaye Magassouba. Kedua menteri mengharapkan segera dibentuknya tim kerja yang dapat segera mewujudkan kerjasama konkrit di bidang prioritas yang diharapkan kedua pihak.

Pertemuan telah menghasilkan beberapa komitmen penting untuk ditindaklanjuti sebagai berikut:

a.    Duta Besar Mansyur Pangeran telah menyampaikan salam hormat Presiden RI Bapak Joko Widodo dan pimpinan Tinggi Kemlu RI kepada Presiden Alpha Conde. Selanjutnya, beliau menjelaskan tentang potensi-potensi yang dimiliki Indonesia yang memungkinkan untuk dilakukan kerjasama dengan Guinea yaitu di bidang investasi, pembangunan infrastruktur, mining, pertanian, kesehatan dan pertanian/perkebunan yang implementasinya dapat disesuaikan dengan potensi prioritas kedua negara.

b.   Presiden Alpha Conde merespon penjelasan Duta Besar bahwa kerjasama konkrit dengan Indonesia sesuatu yang mendesak untuk direalisasikan dan langsung memberikan arahan sebagai berikut :

–     Menyampaikan salam hormat beliau kepada Bapak Presiden RI, Bapak Joko Widodo, serta mengundang kehadiran Bapak Joko Widodo untuk berkunjung ke Guinea sebagai kunjungan balasan ketika Presiden Alpha Conde berkunjung ke Jakarta tahun 2016.

–     Segera dibuat tim khusus untuk implemenasi kerjasama konkrit di semua bidang prioritas bagi kedua negara. Presiden akan menugaskan salah satu menterinya untuk menjadi contact person dan berkolaborasi dengan KBRI Dakar untuk kerjasama dengan Indonesia.

–     Mengharapkan Indonesia segera membuka Kedutaan Besarnya kembali di Conakry setelah ditutup tahun 1973.

–     Menawari Indonesia ikut berinvestasi di Coloma City, yang didesain untuk menjadi Ibu Kota Baru Guinea, di mana perencanaan dan desainnya telah mulai dikerjakan dan diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan bagi Guinea pada tahun 2040.

–     Mengundang kehadiran investasi Indonesia di Conoma Island yang akan dibuat menjadi Exclusive Economic Zone dengan berbagai pembangunan infrastruktur seperti jembatan, port, airport, perkantoran dan fasilitas umum lainnya.

–     Mengundang investasi Indonesia di bidang relokasi industri tekstil sekaligus investasi di bidang pertanian dan perkebunan serta meminta experts Indonesia untuk dapat membangun perkebunan kapas (cotton) dan singkong organik menggunakan teknologi Indonesia yang sudah maju. Khusus pertanian dan perkebunan ini, dari sisi pembiayaan Pemerintah Guinea didukung oleh World Bank.

–     Di bidang mining, Indonesia disilahkan memilih sendiri investasi yang menjadi prioritas Indonesia. Guinea memiliki cadangan bouksit kualitas tinggi terbesar di dunia sebanyak 40 milyar ton, iron ore kualitas tinggi sebesar 1,8 milyar ton, emas sekitar 800 juta ton, diamond lebih dari 1 juta ton, uranium, nikel, phospat dan mineral lain dalam jumlah yang sangat besar.

–     Meminta agar pihak Indonesia segera mengirim tim lengkapnya untuk berkunjung ke Guinea membahas rencana kerjasama konkrit yang komprehensif dengan Guinea. Presiden secara khusus akan menerima langsung tim lengkap Indonesia, bahkan akan mengawal rencana kerjasama konkrit tersebut menjadi kenyataan.

–     Menanggapi apa yang telah disampaikan oleh Presiden Alpha Conde tersebut, Dubes Mansyur Pangeran telah menyampaikan akan melaporkan semua penjelasan Presiden Alpha Conde tersebut dan akan mengkoordinasikan dengan pusat untuk terwujudnya kunjungan tim lengkap dari Jakarta ke Guinea sesegera mungkin.

Sementara itu, pertemuan dengan Menteri Gabriel Curties Dubes Mansyur Pangeran menjelaskan semua potensi Indonesia yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan Guinea dan penjelasan tentang prioritas Guinea yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan Indonesia khususnya kerjasama investasi.

Buka kembali Kedubes RI di Conakry

Senada dengan yang dijelaskan Presiden Alpha Conde, Menteri Curties menyambut gembira rencana kerjasama konkrit dengan Indonesia yang dinilai telah absen beberapa waktu sejak penutupan KBRI Conakry tahun 1973.

Menurut Curties, hal prioritas yang perlu dilakukan bagi kedua pihak adalah membentuk segera tim kerjasama Indonesia-Guinea di level tertinggi guna mengidentifikasi potensi prioritas bagi kedua negara untuk segera mengimplementasikan kerjasama.

Dalam kaitan ini, Menteri Curties siap menjadi vocal point bagi Pemerintah Guinea.

Disampaikan bahwa investasi Indonesia bisa di berbagai bidang, dimulai dari pembangunan berbagai infastruktur seperti jalan, jembatan, relokasi industri (tekstil), social housing, pertanian dll.

Menteri Curties mengusulkan untuk segera dilakukan semacam business forum dengan pihak Indonesia guna memetakan kerjasama yang akan dibangun.

Merespon apa yang disampaikan oleh Menteri Curties, Dubes Mansyur Pangeran akan melakukan koordinasi dengan Pimpinan Pusat untuk terealisasinya segera kerjasama ini.

Investasi di bidang pertambangan

Untuk Pertemuan dengan Menteri Abdoulaye Magassouba, Dubes Mansyur Pangeran menjelaskan keinginan Indonesia untuk berinvestasi di bidang mining yang berlimpah di Guinea.

Indonesia tertarik berinvestasi di pertambangan bouksit, emas, nikel, iron ore, phosfat dengan skema kerjasama yang dapat dibahas bersama kedua pihak.

Menteri Abdoulaye menyampaikan bahwa untuk Indonesia terbuka lebar kerjasama di bidang mining dengan Guinea. Kapan saja Indonesia akan masuk Guinea, berinvestasi di sektor pertambangan diberi kesempatan yang terbuka lebar dengan berbagai fasilitas dan kemudahan.

Menurut Menteri Abdoulaye bahwa rencana kerjasama ini harus ditindaklanjuti secara konkrit dimulai dari saling tukar informasi kerjasama prioritas yang diinginkan, saling kunjung team expert, sehingga kerjasama dapat direalisasikan secara cepat namun terukur.

Menteri Abdoulaye menunggu kehadiran delegasi Indonesia untuk duduk bersama menetapkan sektor mining yang fisibel untuk diimplemantasikan pada kesempatan pertama.

Dubes Dubes Mansyur Pangeran akan menindaklanjuti rencana kerjasama ini dengan mengkoordinasikan dengan Jakarta sesegera mungkin.

Berdasarkan pengamatan KBRI Dakar, Guinea merupakan salah satu negara yang memiliki potensi kekayaan alam dan sumber mineral yang sangat besar di Afrika Barat dan bahkan tercatat sebagai negara yang memiliki cadangan produk pertambangan yang melimpah termasuk deposit bauxite dan iron ore terbesar di dunia.

Pertumbuhan ekonomi Guinea saat ini mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan, investor asing yang memburu sumber mineral khususnya China dan beberapa Negara Eropa telah melakukan investasi dalam skala yang besar.

Namun model investasi yang dilakukan China maupun Eropa masih belum sepenuhnya sepihak pada upaya mempertahankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan rakyat sekitar sehingga memicu beberapa hal yang kurang kondusif.

Dari sisi stabilitas politik, Guinea negara demokrasi yang mulai berkembang dan cukup stabil kondisi politik dan keamanannya. Oleh karena itu, dalam rangka penetrasi pasar non-tradisional dan kerjasama investasi Indonesia, kami menilai bahwa Guinea dapat menjadi salah satu tujuan investasi bagi Indonesia di berbagai sektor seperti pertanian, transportasi, infrastruktur dan mining.

Pemerintah Guinea saat ini sedang mencari solisi untuk mengundang investor yang memiliki daya tawar investasi yang win-win partnership untuk masuk berinvestasi di Guinea.

Untuk ini, KBRI Dakar menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk masuk ke Guinea, apalagi Presiden Alpha Conde langsung yang meminta Indonesia berkontribusi dalam berbagai proyek pembangunan dan investasi di Guinea.

Sumber: KBRI Dakar, 26/12/2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here