Hari Orang Sakit Sedunia ke-24 dan Pengobatan oleh Balai Kesehatan St. Monika Manokwari

0
825 views

KAMIS, 11 Feb 2016. Memperingati Hari Orang Sakit Sedunia Ke-24, Balai  Pengobatan St. Monica-Manokwari melakukan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan diawali dengan misa bersama Romo Hendricus Yuli Kurniawan CM, Pastor Rekan Paroki St. Thomas Aguinas-Amban pada jam 09.15 WIT.Temany:  “Mempercayakan diri kepada Yesus yang berbelas kasih seperti Maria: Lakukanlah apa pun yang Dia katakan padamu, Yoh 2:5)”

Umat katolik lansia,orang tua dan yang masih muda yang berjumlah 54 orang hadir dalam dalam Ekaristi Memperingati Hari Orang sakit Sedunia Ke-24. Organis yakni Lelionalif Tandiarung mengiringi Lagu Pembukaan dari Puji Syukur No.330: Dengan Gembira  dan mengajak umat mempersiapkan diri untuk perayaan ekaristi. Bacaan dari kitab Ulangan 30 :15-20 dibawakan lektor  E. Somar. Bacan injil (Lukas 9:22-25)

Sakit itu tidak mengenakkan

Sakit itu tidak mengenakan, maka dari itu kita perlu waspada sehingga dapat terhindar dari penyakit. Misalnya karena dengan mengejar target ini itu sehingga kita lupa  menjaga kesehatan tubuh yang pada akhirnya tubuh  jadi sakit. Jika sakit tiba,  maka  timbul penyesalan. Kita pun diajak  tetap teguh dalam iman, karena lewat pengalaman dan pengajaran kita tetap memiliki harapan untuk menghadapi situasi-situasi yang sulit.

pengobatan 1
Merayakan ekaristi bersama dulu, setelah itu baru dilakukan pemeriksaan kesehatan dan layanan pengobatan oleh Balai Kesehatan St. Monika Manokwari, Papua Barat.

Gereja juga memperingati Hari Orang Sakit, karena Gereja memiliki kepedulian dan keberpihakan pada orang-orang yang sakit, miskin, dan terpinggirkan dan  menderita. Sehingga dengan adanya berbagai kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Gereja, itu merupakan bentuk perhatian kepada mereka.

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus, kita diajak untuk mendalami Tema “Mempercayakan diri kepada Yesus yang berbelas kasih seperti Maria: Lakukanlah apa pun yang Dia katakan padamu, Yoh 2:5”.

Tema ini diangkat dari kutiban bacaan Kitab Suci tentang “Perkawinan di Kana”. Dari kisah dalam bacaan tersebut Paus ingin mengajak  kita  memiliki iman yang sama seperti Bunda Maria.

Bunda Maria mengungkapkan harapan kepada Yesus, tetapi ia juga memasrahkan itu semua kepada kehendak Yesus sendiri. Bunda Maria percaya bahwa Yesus akan memberikan yang terbaik dalam situasi yang sulit. Iman seperti itu yang perlu kita teladani.

Nyanyian dari Puji Syukur 562:  Tuhan Yesus, Kasihani Aku  menutup misa di pagi hari itu. Lewat lagu tersebut kita pun diajak selalu bersyukur akan keberadaan kita. Dalam keadaan apa pun (sakit, miskin, menderita dan berdosa), kita harus tetap berharap dalam doa dan memperbaiki diri, lalu memasrahkannya kepada Tuhan Yesus.

pengobatan2
Ceramah tentang pola hidup sehat oleh dr. M. Dini.

Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

Para lansia, orangtua dan kaum muda yang hadir kemudian menuju tempat kegiatan pemeriksaan kesehatan yang awalnya sudah didata oleh petugas. Dengan penuh sukacita mereka pun mengantri satu persatu.

Sebagai pencetus kegiatan pengobatan bagi lansia/orang tua atau orang sakit pada Hari Orang Sakit Sedunia ke-24:  Suster Stefani Jaftoran TMM. Ia  mengatakan,  secara khusus Gereja katolik pada hari ini (11 Februari 2016) memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang sakit, menderita, lemah entah itu anak kecil, kaum muda maupun orang tua/lansia. Pada hari itu  juga secara khusus Bapa Paus Fransiskus memberikan berkat apostolik dan mendoakan secara khusus semua orang sakit di semua tempat di dunia.

pengobatan3
Usai menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan oleh Balai Pengobatan St. Monika, para lansia mengungkapkan kegembiraannya.

Menurut Suster Stefani, selama tiga tahun di Manokwari belum ada gerakan untuk mengumpulkan para lansia dan diberikan penghargaan khusus. Namun bukan hanya para lansia yang diundang mengikuti kegiatan hari ini tetapi juga mereka yang menderita dan yang sakit.  Ia   juga mengajak beberapa staf yakni Restituta, Yeni dan Novita)dari Balai Pengobatan St. Monika turut membantu.

Sukarelawan dari umat di antaranya Ny/ Rosalina Makalew, Ny/. Naibaho,  Ny. Linda Tanamal, Vina Torano dan Imelda Rustam turut membantu dan memberikan pelayanan dalam kegiatan ini. Suster juga sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan: Ny. Hanny Rumlus, Ny. Imelda Ong, Ny. Rosalina Makalew, dan Ny.  Vera Kinho.

Sesi penyuluhan

Dokter  Marselina Dini  menyampaikan materi penyuluhan mengenai  asam urat (gout).  Menurut dr. M. Dini,  jika sudah mengalami penyakit asam urat maka perlu  mengatur pola makan yang sehat, olahraga, minum obat dan dan suplemen. Agar terhindar dari penyakit tersebut, ia  mengajak para orangtua dan lansia agar banyak mengkonsumsi air putih dan jangan mengkonsumsi makan yang banyak mengandung purin. Terutama makan(daging merah misalnya daging sapi, daging kambing atau yang sejenisnya. Mengkonsumsi buah-buahan lebih baik dari pada banyak makan daging dan deteksi dini faktor pencetus jika mengalami gejala tidak sehat sesudah makan.

Juga dianjurkan tidak  minum minuman beralkohol. Beberapa kelompok kandungan purin disampaikan oleh dr. M. Dini agar peserta dapat mengetahui jenis makanan apa saja yang perlu dihindari, boleh dikonsumsi tapi tidak berlebihan juga jenis makanan yang dapat dikonsumsi tiap hari.

Sesi tanya jawab berlangsung dengan baik. Beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para lansia yang hadir menyangkut kesehatan dan pola makan atau mengkonsumsi produk tertentu, dijawab dengan bahasa kesehatan yang mudah dipahami oleh para lansia dan orang tua yang hadir.

Menurut dr. M Dini, peserta yang hadir 54 orang terdiri dari lansia/orang tua dan kaum muda yang berada dalam lingkup wilayah Paroki St. Agustinus-Manokwari (Papua Barat), namun yang memeriksakan kesehatannya hanya 48 orang. Menurutnya,  penyakit hipertensi masih mendominasi, kemudian asam uratt. Ada juga peserta yang terdeteksi mengalami penyakit diabetes namun tidak seberapa dari jumlah yang hadir.

pengobatan 2
Mari berobat dan lakukan pemeriksaan kesehatan dalam rangka Hari Orang Sakit Sedunia di Paroki St. Agustinus Manokwari, Keuskupan Manokwari-Sorong, Papua Barat.

Acara ini dimeriahkan dengan adanya acara gembira ria yang dipandu Vina Torano (OMK St. Agustinus-Manokwari) dengan mengajak para orang tua dan lansia untuk bergoyang dan melakukan  games lewat lagu “Pelangi-pelangi”.

Di akhir acara dengan spontan Bapak Ubaldus Rumlus mengajak agar kegiatan kumpul bersama para lansia bisa dilaksanakan setiap bulannya. Dengan penuh antusias para lansia yang hadir menyetujuinya. Ide baik ini disetujui oleh Suster Stefani Jaftoran TMM.

Kredit foto: Agustinus Lebang, umat Paroki St. Agustinus Manokwari,  Keuskupan Manokwari-Sorong, Papua Barat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here