In Memoriam Romo Josef Glinka SVD: Ahli Radiestesi dan Konsultan Pasien Butuh Keturunan (3)

0
921 views
RIP Romo Josef Glinka SVD.

LANTARAN pamannya seorang imam SVD yang di tahun 1938-an berangkat menjadi misionaris ke Indonesia, almarhum Romo Josef Glinka SVD memilih jalur yang sama.

Saat itu, tulis Guruh Dimas Nugroho dalam laman pribadinya, Romo Josef Glinka baru bermumur 6 tahun, ketika pamannya meninggalkan pelabuhan di Polandia untuk berangkat ke “Tanah Misi” di Asia Timur.

Rupanya, ingatan masa kecil itu melekat dalam di sanubarinya sehingga setiap kali membaca surat dari paman pastornya itu, hatinya ikut ‘terbakar’ ingin menjadi imam dan berangkat ke “Tanah Misi” yakni Hindia Belanda.

“Umur saya masih 6 tahun,  ketika melepas keberangkatan paman menuju Indonesia. Saat di sana (baca: Indonesia), paman sering menulis surat, bercerita tentang Indonesia,” kata almarhum Romo Josef Glinka SVD sebagaimana pernah ditulis oleh Guruh Dimas Nugroho dalam laman pribadinya.

“Saya menjadi tertarik (ingin menjadi imam dan misionaris ke Indonsia), sampai akhirnya pada tahun 1964 ada seorang imam Indobesia  bernama Josef Diaz Viera datang ke Polandia untuk minta 20 sukarelawan datang ke Indonesia. Nah,  saya ikut dalam rombongan 20 orang itu,” tulis Guruh mengutip omongan almarhum Romo Josef Glinka SVD di awal Desember 2012 lalu.

Ahli radiestesi

Kongregasi MSC (Misionaris Hati Kudus) punya tokoh besar sekaliber almarhum Romo Loogman “Handoyo” MSC yang dikenal punya kemampuan lebih sebagai ahli pengobatan radiestesi. SVD juga punya ‘orang sama’ yakni almarhum Romo Josef Glinka SVD.

In Memoriam Romo Josef Glinka SVD: Guru Besar Antropologi dan Penulis Produktif (2)

Sebagaimana ditulis oleh Guruh dalam laman pribadinya, almarhum Romo Josef Glinka juga punya kemampuan untuk menelisik tanda-tanda adanya jalur air di bawah permukaan bumi di bawah tanah. Berkat kemampaun supra natural tersebut, Romo Glinka SVD juga sering dimintai tolong oleh umat untuk pengobatan, termasuk di antaranya membantu pasutri untuk mendapat keturunan.

“Jalur aliran air di bawah tanah memiliki radiasi yang dapat mengganggu kesehatan. Pasangan suami isteri yang tidur diatas jalur air di bawah tanah akan sulit memiliki keturunan,” ujar mantan dosen tamu Universitas Johannes Guttenberg, Jerman, sebagaimana ditulis oleh Guruh.

Bukan klenik

Romo Glinka menyebut radiestesi atau kepekaan mendeteksi radiasi jalur air bukan sebagai hal berbau mistis atau klenik.

Untuk mendeteksi ada-tidaknya aliran air di bawah tanah di mana ia tengah berpijak, tulis Guruh, maka Romo Glinka Glinka akan mengambil seutas tali kawat.   Bila ia berjalan di atas tanah yang di dalamnya terdapat jalur aliran air, maka secara otomatis bagian tengah kawat akan jatuh kebawah.

“Ini yang bekerja adalah saya, bukan kawatnya. Itu karena, saya memiliki kemampuan mendeteksi aliran air di bawah tanah. Bila anda yang memegang kawat ini, tidak akan terjadi apa-apa karena anda tidak memiliki kemampuan deteksi,” tulis Guruh dalam laman pribadinya. 

Romo Glinka mengaku ia ‘mendapatkan’ kemampuan itu  sejak usia dini. “Saat kecil, saya selalu tidak bisa tidur dan cenderung jatuh sakit saat tidur di kamar tidur saya. Ternyata, saya bisa lihat bahwa saya tidur di atas jalur aliran air. Saya memindahkan tempat tidur saya ke tempat ‘aman’ dan saya pun menjadi sehat,” ujarnya.

Problem keturunan

Ketika dimintai bantuan oleh  pasien dengan problem tidak mendapat anak,  ia selalu menanyai pasiennya itu, apakah ada problem medis atau tidak. “Jika memang ada problem medis, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jika tidak, saya akan periksa di bawah kamar tidur mereka ada radiasi jalur air atau tidak,” tambahnya.

Ketika ditanyai pengalaman menarik apa dalam menangani pasangan dengan problem keturunan, ia berkisah tentang salah satu pasangan suami isteri yang seusai ditanganinya, sekitar beberapa bulan kemudian datang kembali padanya.

Saat itu si wanita memamerkan perut buncitnya. “Ada seorang wanita bersama suaminya, datang pada saya, kemudian menunjukkan perutnya dan berkata: ‘Romo, lihat perut saya, sudah tampak kan? Ini sudah bulan keempat… ha… ha… ha….,” kenangnya sambil tertawa.

Sumber: http://guruhdimasnugroho.blogspot.com/2012/12/professor-josef-glinka-pastor-40-cucu.html?m=1

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here