In Memoriam: Teladan Utama Romo Gregorius Utomo Pr (1)

3
870 views
RIP Romo Gregorius Utomo Pr.

“TERORIS sekalipun, jangan dimusuhi. Kasihi dan doakanlah.”

Demikian ungkapan seorang imam dengan wajah serius. Tak ada keraguan dalam ungkapan itu. Begitulah dia. Tak pernah dalam benaknya terbersit ungkapan negatif atau ungkapan kasih yang palsu.

Ia sungguh pribadi yang unggul sesuai namanya: Utomo. Hidup dan karyanya dipersembahkannya untuk semua orang, tanpa kecuali.

Namun atas segala sesuatu yang dilakukan, tak menjadikannya bangga karena hal itu mudah menjadikan diri menjadi sombong.

Segala keutamaan pribadi dan hidupnya musnah karena terbakar oleh api cinta Tuhan. Itu menjadi semakin sempurna karena kesetiaannya sebagai salah satu bagian dari ratusan orang yang ada dalam kumpulan imam diosesan Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang.

Pribadi utama Romo Utomo semenjak muda memang selalu berjuang bagi pemberdayaan masyarakat kecil, pengentasan kemiskinan, mendorong petani semakin kreatif dan berkecukupan, mengembangkan swadaya ekonomi bagi semua orang tak pernah memandang perbedaan apa pun (agama, suku, ras, antar golongan).

Meski demikian, ada sebagian orang yang berpikir sebaliknya. Apa pun yang dilakukannya hanyalah untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

Namun Romo Utomo tak pernah menghiraukan semua itu. Dia tetap melakukan hal baik yang telah diperjuangkannya selama hidupnya.

Setiap memimpin ibadat suci dia selalu mendoakan dunia agar damai, negara Indonesia agar tenteram dan adil, pemimpin bangsa dan tokoh agama di negeri ini untuk bisa bersatu demi maju dan damainya semua anak bangsa.

Kecuali itu, dengan setia dia sebut pula orang dan ujud doa yang dimohonkan pada Tuhan lewat untaian kata yang dihunjukkan pada Sang Pemilik Segalanya.

Namun, mulai tahun 2013 semua doa suci itu selalu diakhiri dengan permohonan pribadi agar Wisma Tyas Dalem Rejoso mendapatkan izin bagi pembangunan sekaligus tak ada kesulitan bagi siapa pun untuk mengadakan kegiatan apa pun di sana.

Sugeng tindak, Romo Utomo.

Doakan selalu agar Wisma Tyas Dalem Rejoso dapat lagi menjadi tempat bagi setiap orang mengembangkan dirinya sekaligus menjadi sarana perjumpaan penuh persaudaraan bagi sesama dan lingkungan hidupnya. Amin. (Berlanjut)

3 COMMENTS

  1. Sugeng tindak sowan Gusti Romo Utomo. Panjenengan dalem sampun jengkar, kautamaan panjenengan ndalem Romo ndadosno suburing para Romo lan umat ingkang nuladani pakaryan ndalem romo.

  2. Ada kegiatan embrionik bahwa Rm Utomo juga memulai membuka Sekretariat Keadilan dan Perdamaian bersama Alm Marcel Beding, ex wartawan senior Kompas dan sdri M.L Juliani, eks Maryknoller, 1984-1985 . Kemudian aktifitas itu dilanjutkan dlm naungan Komisi Pse KWI yg saat itu dimotori oleh rm Piet Turang yg sekarang adalah uskup Kupang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here