Itu Karakter, Bukan Pribadi (3)

0
2,470 views

SEBAGAI orangtua, kita selalu menginginkan anak kita mempunyai karakter yang baik. Tetapi apakah si orangtua sendiri sudah mempunyai karakter yang baik yang dapat dicontoh oleh sang anak? Pertanyaanya adalah karakter yang baik itu terdiri dari apa saja? Seseorang itu harus bagaimana agar dapat dikatakan mempunyai karakter yang baik?

Definisi Aristoteles

Aristoteles mendefinisikan karakter yang baik sebagai himpunan dari perilaku yang benar. Artinya, mempunyai perilaku yang benar dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam berhubungan dengan dirinya sendiri (Palmour, 1986). Dalam kehidupan sehari-hari dan bersosialisasi dengan banyak orang, perilaku yang benar dalam hal ini

Karakter menurut Thomas Lickona (1991) mempunyai tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral behavior. Kata Lickona kemudian: ”Good character consist of knowing the good, desiring the good, and doing the good.”.

Karakter juga terdiri dari kebiasaan berpikir, kebiasaan merasakan, dan kebiasaan berperilaku. Ketiganya sangat penting utnuk mengarahkan seseorang ke kehidupan yang bermoral, karena ketiganya membentuk apa yang dikatakan dengan kematangan moral.

Berbeda dengan personality, karakter dapat dibentuk oleh lingkungan di mana seseorang itu berada, sehingga dianggap benar oleh lingkungan tersebut. Masalahnya akan timbul jika hanya mengandalkan batasan moral yang ditetapkan oleh sekelompok orang tertentu. Itu karena apa yang dianggap benar oleh kelompok tersebut belum tentu dianggap benar oleh kelompok yang lainnya, sehingga sering terjadi yang namanya benturan moral. (Bersambung)

Ancilla Martuti Kuntoro, sarjana Pendidikan MIPA dan master bidang Sains Pendidikan lulusan Universitas Indonesia (2007) yang senang mengajar dan kini menjabat direktur research and development di sebuah sekolah di Serpong, Tangerang Selatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here