Jemaat dan Korban Bom Solo Ingin Segera Bisa Beribadah di Gereja

0
1,070 views

Para korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Surakarta yang masih menjalani rawat inap di rumah sakit menyatakan ingin segera beribadah di kompleks gereja tersebut.

Gembala Jemaat atau Kepala Pengurus GBIS Kepunton, Jonatan Jap Setyawan, di Solo, Kamis, mengatakan para jemaat menyatakan ingin segera beribadah meskipun belum pulih benar dari luka yang diderita akibat tertembus serpihan bom pada tubuh mereka.

“Setiap hari kami memantau perkembangan korban yang juga merupakan jemaat di GBIS Kepunton. Mereka ingin segera sembuh agar dapat segera mengikuti kebaktian yang mulai diselenggarakan pada 2 Oktober mendatang,” kata Jonatan.

Sebagian besar korban, lanjut dia, adalah para lanjut usia dan remaja belasan tahun.

“Tadi salah satu korban mengatakan pada saya bahwa dia ingin ikut kebaktian khusus bagi lansia yang biasa dia ikuti pukul 09.00 pagi setiap minggunya,” kata Jonatan.

Salah satu korban yang mulai diperbolehkan menjalani rawat jalan pada hari ini, Gan Sien Gwan, mengatakan dirinya tidak merasa trauma untuk kembali beribadah di GBIS Kepunton.

Kecelakaan dan tak dendam
“Kejadian ini adalah kecelakaan. Saya tidak dendam pada pelaku ledakan bom. Saya hanya ingin segera pulih dan kembali mengikuti kebaktian seperti biasa,” kata Sien Gwan ketika ditemui di ruang perawatannya.

Warga Kelurahan Jagalan, Jebres, itu mengatakan dirinya hanya merasa kaget ketika terjadi ledakan bom di gereja.

“Waktu itu saya berada sekitar dua meter dari pelaku. Untungnya istri saya tidak ikut terkena efek ledakan dan baik-baik saja saat ini,” kata Sien Gwan yang mengalami luka di bagian tulang selangka itu.

Jonatan menambahkan operasional di GBIS Kepunton belum dapat berjalan sepenuhnya karena aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Lokasi ledakan yakni di beberapa baris paling belakang dari ruang ibadah dan pintu gereja masih dipasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan,” kata Jonatan.

Kebaktian yang akan dilaksanakan pada Minggu (2/10) mendatang pun tetap menggunakan ruang ibadah utama meskipun tidak dapat digunakan sepenuhnya oleh para jemaat.

Dia mengatakan jadwal kebaktian yang akan diberlakukan nantinya akan tetap seperti jadwal sebelumnya yakni pada pukul 06.00, 09.00, dan 17.00.

“Tidak ada perbedaan yang mencolok sejak terjadi ledakan. Namun pengamanan dari aparat kepolisian akan tetap dilakukan pada kebaktian pertama nantinya,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here