Kelekatan

0
1,239 views

“Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.” (Yoh 17, 24)

SEORANG anak mempunyai boneka anjing kecil yang diberi nama “Bovi.” Bovi menjadi boneka yang istimewa baginya. Pada saat tidur, Bovi dipeluknya; pada saat nonton TV, Bovi pun disandingnya; saat mau makan atau berada di rumah, Bovi selalu digendongnya. Saat keluarga mau jalan keluar, Bovi selalu ikut. Seorang anak tidak bisa lepas dari boneka kesayangannya.

Hal serupa mungkin juga dialami oleh orang dewasa lain. Seorang pemusik tidak bisa lepas dari gitar atau biolanya; seorang dokter tidak lepas dari alat pengukur tensinya; seorang kakek tidak bisa lepas dari pipa cangklong udut-nya. Dan saat ini banyak orang tidak bisa lepas dari gadgetnya. Selalu ada sesuatu yang melekat dan tidak terpisah dari seseorang. Hal ini tentu tidak hanya terbatas pada benda tertentu.

Orang juga bisa begitu lengket dengan orang lain, karena persaudaraan atau persahabatan. Kehadiran seseorang tidak bisa lepas atau terpisahkan satu dengan yang lain: dimana ada Mawar, di sana ada Duri; dimana ada Bunga, di sana ada Kumbang. Relasi, persaudaraan dan persahabatan bisa begitu erat, karena ada kecocokan dan kepercayaan satu dengan yang lain.

Relasi personal yang dekat dan akrab sesungguhnya juga diharapkan terjadi antara para murid dengan Sang Guru, sehingga dimana saja Guru berada, murid pun berada; dimana murid berada, Guru pun berada. Ini merupakan harapan dan doa Sang Guru kepada Bapa-Nya. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak murid yang mengalami kesulitan untuk membangun relasi personal yang dekat dan akrab. Relasi mereka tetap kering dan terasa jauh. Bahkan banyak murid yang berkhianat dan meninggalkan-Nya dengan berbagai alasan.

Sejauh mana kedekatan relasi personalku dengan Sang Guru selama ini? Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here