VIETNAM dengan luas wilayah 333 ribu Km2 dan jumlah penduduk 92 juta jiwa menduduki urutan ke-13 sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Negara ini diberkahi Tuhan karena memiliki alam yang indah dan kaya akan sumber alam (minyak, gas, batubara, biji besi, tanaman padi, teh, kopi dlsb).
Negara sosialis komunis ini diketuai oleh Sekretaris Jendral Komunis Nguyễn Phú Trọng, urusan pemerintahan sehari-hari oleh Perdana Mentri Nguyễn Tấn Dũng.
Pada beberapa pidato, Bapak Presiden Joko Widodo selalu sebutkan agar kita jangan ber leha-leha karena Nnegara tetangga Vietnam akan mendahului kita. Faktanya memang benar, kita sudah rada tertinggal dalam kemajuan pengelolaan negara ini, sebut saja beberapa contoh:
Gedung tertinggi di ASEAN dalam dua tahun kedepan akan bertengger di Ho Chi Minh City (10 meter di atas Petronas Tower). Kereta api bawah tanah sepertinya Vietnam akan lebih dulu mengoperasikannya. Mal-mal besar pun demikian juga properti kenaikannya melesat jauh. Vietnam dalam beberapa tahun ini mengekspor lebih banyak smartphone dan garmen, karena Samsung dan LG membuka beberapa pabrik smartphone untuk pangsa dunia.
Bebas beragama
Mengenai kehidupan religius, bisa dibilang orang di sini lebih bebas beragama. Katolik merupakan agama terbesar nomor dua setelah Buddhisme.
Bangunan-bangunan gereja Katolik banyak yang desainnya bergaya Perancis. Itu karena Vietnam pernah menjadi negeri jajahan Perancis). Ada satu provinsi namanya Dong Nai, sekitar 30-40 km dari Ho Chi Minh City dimana penduduknya 80% Katolik. Lokasi gereja amat berdekatan; tiap 100 meter ada gereja dan itu merupakan paroki.
Di Vietnam pun ada beberapa tempat zarah seperti Gereja Fatima di Thu Duc – Ho Chi Minh City, di La Vang Provinsi Quang Tri, Patung Jesus dan Maria di Vung Tau dan di Utara dekat Hanoi juga ada tempat ziarah. Devosi terhadap Bunda Maria di sini amat kuat sekali – khususnya pada bulan Mei dan Oktober – tempat-tempat ziarah Bunda Maria amat ramai dikunjungi orang-orang Vietnam.
KELIK alias Komunitas Katolik Indonesia
Mengenai komunitas Indonesia di Ho Chi Minh City – sebenarnya cukup banyak. Hanya saja tersebar di beberapa distrik yang cukup berjauhan sehingga jika ada Misa – yang hadir sekitar 40-50 jiwa saja. Kami dilayani oleh beberapa pastor asal Indonesia.
Ada juga beberapa suster biarawati. Para pastor bisa bergantian bertugas membawakan misa dan terkadang ber konselebrasi 5-6 pastor.
Ibadat Jumat Agung – 25 Maret diadakan di salah satu warga Katolik di Distrik 7 yang dihadiri oleh sekitar 40-50 umat Katolik.
Urutannya sama persis dengan Ibadat Jumat Agung di Indonesia dimana sehari sebelumnya telah diadakan Misa Kamis Putih – dimana Tubuh Kristus ditahtakan di ruangan khusus dan kami berjaga-jaga (tuguran) bergantian.
Ibadat terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus.
Para Petugas Liturgi yang ditunjuk: Passio, pemazmur, lektor dan komentator bertugas dengan baik dan semua umat merayakannya dengan penuh khidmat.
Acara berjalan sekitar 100 menit dan di akhir acara – kami makan malam bersama, dimana masing-masing keluarga membawa masakan sendiri-sendiri (pot-luck), dimana ibu-ibu sudah membicarakan masalah ini secara rinci dalam pertemuan para ibu.
Terima kasih – Selamat Paska 2016 dari Warga KELIK Ho Chi Minh City, Vietnam.
