Kenaikan BBM Lemahkan Ekonomi Rakyat

0
988 views

Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Widyamandira Kupang, DR. Thomas Ola Langoday, SE berpendapat, kebijakan menaikan bahan bakar minyak (BBM) akan memberi dampak memperlemah ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Selain kenaikan harga barang-barang yang menggunakan BBM sebagai bahan baku, kenaikan harga BBM juga semakin memperlemah daya juang masyarakat untuk memproduksi karena harapan akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT), kata Thomas Ola Langoday, di Kupang, Sabtu.

Dia mengemukakan itu terkait rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan apakah tidak ada solusi lain selain menaikan harga BBM serta rencana pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat.

Langoday menjelaskan, kebijakan menaikan BBM ini bersentuhan langsung dengan kepentingan politik dan bisnis para pengambil kebijakan.

Para pengambil kebijakan adalah para politikus dan pebisnis. Dengan demikian, kenaikan harga BBM adalah ’opportunity’ yang sedang dinantikan selama ini.

“Tentu saja tidak ada solusi lain selain menaikan harga BBM karena merupakan kepentingan politik dan bisnis pengambil kebijakan,” katanya.

Menurut dia, memberikan bantuan langsung tunai berapapun banyaknya adalah pilihan paling menguntungkan para pemgambil kebijakan.

Perlemah daya juang
Di sisi lain, BLT memperlemah daya juang masyarakat untuk keluar dari belenggu kemiskinan tetapi dengan cara itu, para pengambil kebijakan dan jaringan bisnisnya mendapat keuntungan dan manfaat dari mekanisme BLT, katanya.

Dia mengatakan, selama ini harga BBM dibawah asumsi APBN. Dengan demikian ada surplus APBN. Surplus tersebut sebaiknya digunakan untuk menutup kesejanngan harga BBM.

“Kenaikan BBM adalah tanggungjawab pemerintah. Mengalihkan hal tersebut menjadi beban masyarakat adalah kebijakan yang keliru. Berapapun subsidi adalah tanggungjawab pemerintah,” kata Langoday.

Secara terpisah, Guru Besar dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof. Dr. Fredrik Benu berpendapat, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah salah satu solusi yang sulit dihindari oleh pemerintah mengingat harga minyak dunia yang semakin melambung akibat embargo minyak Iran.

Menurut dia, jika harga BBM tidak dinaikan maka jelas akan membenani beban anggaran pemerintah akibat asumsi awal harga minyak APBN yang sudah melewati target.

“Kalau saya, kenaikan harga BBM adalah salah satu solusi yang sulit dihindari mengingat harga minyak dunia yang semakin melambung akibat embargo minyak Iran. Kalau tidak dinaikan maka jelas akan membenani beban anggaran pemerintah,” katanya.

Dia mengatakan, titik persoalan saat ini adalah ada pada soal bagaimana agar subsidi pemerintah bagi golongan berpendapatan rendah dapat tepat sasaran berkenan dengan kenaikan harga harga BBM ini.

“Ini soal yang harus dapat diatasi oleh pemerintah dan sampai saat ini belum ada solusi terbaik dari sekian alternatif solusi yang ditawarkan,” kata Fredrik Benu.

Mengenai subsidi bantuan langsung tunai (BLT) dia mengatakan juga sulit karena akan berhadapan dengan permasalahan data penerima BLT yang akurat.

“Jadi persoalan ada pada aparat eksekutif tingkat bawah dan sistem implementasi dilapangan bukan masalah kebijakannya,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here