Keuskupan Ketapang: 56 OMK Kumpul di Paroki St. Paulus Tumbang Titi

0
1,252 views
RP Eltara, Pastor Paroki St. Paulus Tumbang Titi, Keuskupan Ketapang memimpin misa penutupan Temu OMK Keuskupan. (Maria Rosa)

TEMU OMK Keuskupan Ketapang telah berlangsung pada 10-12 Februari 2017 di Paroki St.Paulus Tumbang Titi dihadiri 56 peserta. Pada pertemuan ini ada beberapa OMK dari lima paroki tidak ikut serta yaitu Simpang Dua, Randau, Menyumbung, Tayap, dan Marau.

Dalam pertemuan tersebut selain reuni peserta IYD ada juga Pengurus Inti OMK Paroki. Pertemuan kali ini mengangkat tema “OMK Cerdas Medsos”.

Materi tentang bagaimana caranya kita menggunakan medsos dengan benar dan tepat sasaran yang tidak menimbulkan unsur pelecehan terhadap SARA dibawakan oleh Pak Alois Wisnuhardana,  tenaga ahli madya dari Kedeputian Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Ini jelas paparan  sangat bermanfaat bagi anak muda, khususnya OMK, ketika mereka memanfatkan medos. Ini karena medsos sudah menjadi bagian keseharian mereka.

Forum diskusi OMK dari Regio Tengah Keuskupan Ketapang. (Maria Rosa)

Dalam pertemuan tersebut juga dilangsungkan diskusi tindakan dan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh regio masing masing selama tahun 2017 ini. Mereka bicara tentang program regio dan mengevaluasi atas hal apa saja yang telah dilakukan di ahun 2016. Mereka juga dimintai masukan untuk  Komisi Kepemudaan Keuskupan Ketapang  untuk mengisi program selanjutnya di tahun 2017 ini.

Misa penutupan Temu OMK telah berlangsung pada tanggal 1 Februari 2017 dipimpin Pastor Eltara Pr bersama Pastor Damas Jehaut CP,  Pastor Karel Pr, dan Diakon Basri yang tengah berkarya di Paroki St. Gema Galgani

Misa ini juga dihadiri oleh seluruh umat Paroki St. Paulus Tumbang Titi.

Yang menarik dalam kotbah Pastor Eltara Pr adalah sebagai berikut dan itu mengesankan bagi saya:

Hal utama yang harus di ingat, demikian  kata Pastor Eltara, adalah hidup atas dasar nilai, bukan perasaan.

“Hiduplah dengan tujuan yang memberi hal-hal positif, membagi hal-hal baik. Seperti di media sosial, sampaikan hal-hal positif, hal-hal baik yang membangun dan menyemangati orang banyak, membagi cinta kasih dengan menyebarkan firman Tuhan dan renungan;  bukan menyampaikan informasi salah di media sosial atau hanya menulis kata-kata galau karena perasaan yang galauatau memecah belah persaudaraan. Ada satu kisah yang harus diperhatikan,” kata pastor.

Medsos kadang disalah gunakan oleh anak muda. Taruhlah itu seperti kegiatan menyebarkan foto-foto yang tidak layak dikonsumsi oleh orang banyak.

Penulis berpose di titik simpang menuju Tumbang Titi atau Ketapang Kota dari Stasi Sungai Daka, Paroki Keluarga Kudus Sepotong, Keuskupan Ketapang, Kalbar. (Ist)

Dulu , kata pastor, ia  pernah kenal  anak muda  cewek dan di depan orang tuanya dia mengesankan sebagai anak sangat baik .  Perilakunya sopan, menjaga kesantunan, pendiam, pemalu, rajin belajar. Pokoknya,  anak yang patut dibanggakan  orang tuanya.

Nah orangtua percaya bahwa anaknya tidak punya perilaku  menyimpang di luar rumah, pulang sekolah makan dan masuk kamar belajar. Pada saat itu pastor tidak sengaja membuka media sosial Facebook dan apa yang terjadi? Ternyata si anak gadis kebanggaan orangtuanya ini tidak seperti yang dibanggakan. Anak tersebut  di dalam kamar bukannya belajar,  melainkan berfoto-foto dan kemudian mempostingkannya  di Facebook  foto foto yang tidak layak.

Jadi pesan pastor kepada orangtua, jika mempunyai anak kebanggaan mesti juga memperhatikan  apa yang dia lakukan di kamar, yang dia lakukan dengan teman-teman nya di luar dan periksalah HP-nya. Itu karena HP bagi anak muda modern saat ini sudah menjadi barang terpenting yang selalu mereka bawa kemana pun dan ikuti perkembangan anak di media sosial yang dia gunakan. Untuk anak muda, sebaiknya  gunakanlah medsos sebijak mungkin, yang positif, yang membangun semangat hidup banyak orang.

Umat Paroki St. Paulus Tumbang Titi mengikuti misa penutupan Temu OMK Keuskupan Ketapang di Paroki Tumbang Titi. (Maria Rosa)

Sekali lagi seperti kata pastor, hiduplah atas dasar nilai dan bukan perasaan.

Kotbah Pastor Eltara itu mengesankan sebagaimana membekas dalam-dalam di ingatan saya.

Terima Kasih pastor atas pencerahan untuk para OMK di hari terakhir pertemuan.

Mewakili teman teman semua dari Stasi St.Petrus dan Paulus Sungai Daka Paroki Keluarga Kudus Sepotong , saya –Maria Rosa– mengucapkan terima kasih kepada Komisi Kepemudaan Keuskupan Ketapang, Panitia Reuni dan Temu OMK Se-Keuskupan Ketapang, dan Pak Yangkim sebagai tuan rumah untuk tempat live in kami dari Stasi Sungai daka.

Terima kasih atas kesediaan  menerima kami dan mohon maaf jika ada tingkah laku, tutur kata kami yang salah.

Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya di tahun 2018.

OMK Ketapang… yes… yes… yes….OMK Ketapang… jangak… jangak… jangak…

Satu jadwal menarik adalah rencana Paroki Keluarga Kudus Sepotong akan mengadakan temu OMK pada tgl 28-30 juni 2017 di stasi paling hulu: Stasi Randau Limat.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here