Kokonao Tenggelam, Berpastoral di Pedalaman Papua (2)

0
1,822 views

Selama tiga hari yaitu sejak tanggal 15-17 November 2008 setiap mulai dini hari yaitu kira-kira pukul 03.00 mulai terjadi banjir atau lebih tepatnya air pasang sampai pukul 06.00 pagi. Air laut mulai naik pada pukul 05.00 sampai pukul 07.00.

Menurut keterangan beberapa umat, meluapnya air laut umumnya terjadi pada bulan Desember. Walaupun demikian, mereka tidak merasa khwatir akan luapan air laut itu karena hal ini sudah menjadi hal yang biasa yaitu bahwa setiap tahun pasti delta  ini terendam air laut.

Yang lebih parah adalah pada tanggal 14-15 desember  2008. Air bukan hanya sampai lutut kaki orang dewasa, tapi sampai masuk ke kamar, yaitu sampai mata kaki. Kalau sudah begini kita mesti kerja ekstra untuk membersihkan pastoran dari pasir dan lumpur yang dibawa oleh air laut.

Sebelumnya, melalui tabel atau kalender air, kami sudah tahu bahwa pada tanggal tertentu air akan naik, maka biasanya kami sudah sibuk menaikkan barang-barang yang letaknya di lantai agar tidak terendam air laut.

Ada beberapa kesamaan antara banjir di kota besar seperti di Jakarta dengan banji di Kokonao ini. Banjir  yang terjadi sama-sama banjir tahunan, sehingga masyarakat kampung tidak terlalu khwatir akan situasi seperti ini.

Anak-anak kampung justru senang karena dengan demikian mereka dengan mudah mandi di sekitar rumahnya. Hewan-hewan kampung tampaknya juga sudah terbiasa dan akrab dengan situasi seperti ini, sehingga mereka juga mahir berenang.

Seperti halnya di kota besar, begitu juga di kokonao, setelah banjri besar ada sampah yang dibawa dari laut ke kampung. Sementara untuk perbedaannya adalah luapan air laut ini cepat naik dan begitu juga cepat surut. Kalau sudah sampai puncaknya maka setelah itu tak lama kemdian akan segera surut. Dan hal ini sudah diketahui oleh masyarakat. Mereka dapat mengetahuinya kapan pasang dan kapan air surut.

Yang sering kali menjadi ciri khas dari air yang pasang adalah ada banyak binatang yang juga ikut naik ke daratan. Ular adalah binatang yang sering kami temui  ketika air pasang. Ular bukan hanya naik ke darat tapi juga masuk ke rumah.  Biara susteran kerap kali di masuki ular sebesar lengan orang dewasa. Letak biara yang bersebelahan dengan kuburan dan di  pinggir dari kampung merupakan faktor yang menyebabkan  banyak ular masuk biara. Untunglah ada seorang bruder yang dengan berani menangkap ular dan memasukkannya ke dalam karung.

Alam bukan hambatan
Masyarakat yang  ada di Kokonao memang dipengaruhi oleh alam. Namun demikian, alam bukan lagi menjadi hambatan tapi justru menjadi sahabat bagi mereka. Masyarakat Kamoro tidak bisa lepas dari pasir, sungai, laut, tambelo, ikan dan sagu. Semua itu sudah melekat dalam hidup mereka. Maka ketika banjir datang mereka tidak merasa cemas karena memang demikianlah alam  yang menjadi tete nenek moyang mereka.

Refleksi :
Salah satu hal yang penting untuk bertahan hidup adalah dengan beradaptasi. Masyarakat kamoro sudah berhasil mempertahankan hidup  dengan menyesuaikan diri dengan situasi alam. Mereka menjadi bagian dari alam. Itulah sebabnya, tidak mungkin memisahkan mereka dengan pasir, sagu, sungai, tambelo.

Kita semua dengan caranya masing-masing secara tidak langsung, mau tidak mau juga beradapatasi dengan lingkungan dimana kita berada, lingkungan dimana kita hidup. Lingkungan pastilah memberi pengaruh pada perjalanan hidup kita. Namun demikian, kita diberiNya akal budi yang kita gunakan untuk mengatur, mengolah dan mengembangkan hidup kita agar kita dapat mengembangkan hidup kita dan sesama.

Menjadi tugas kita bersama untuk saling mengembangkan hidup kita di dunia ini ke arah yang lebih baik. Karena dunia ini adalah milik kita bersama. Banyak orang yang tersingkir karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

Padahal situasi itu kerap kali dikondisikan atau diciptakan oleh segelintir orang yang memiliki interese atau kekuasaan. Mereka inilah yang terkadang menciptakan situasi untuk kepentingan diri, usahanya, keluarga atau teman-temannya saja. Bagi yang tidak memiliki kekuatan atau kekuasaan akan tergilas oleh situasi yang diciptakan itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here