Sekolah damai? Apa itu?. Dalam sesi diskusi bersama untuk mendalami karya cinta kasih dalam pelayanan persaudaraan, Leonardo Agung, koordinator pertemuan Komunitas Sant’ Egido di hadapan kelompok diskusi, (Selasa, 11/7), mengangkat istilah sekolah damai.
Ternyata sekolah damai tidak bersifat formal dengan segala macam penerapan aspek akademis yang rumit. Ia menjelaskan bahwa dalam sekolah damai, Komunitas Sant’ Egidio hadir dengan memperkenalkan pemahaman yang benar tentang persaudaraan, pelayanan kasih dan kemurahan hati.
“Banyak hal praktis bisa kita lakukan dalam sekolah damai. Kita berbagi kebutuhan untuk anak-anak sekolah. Mengajarkan anak-anak untuk memberikan ucapan selamat bagi temannya yang berulang tahun. Bisa juga membuat permainan kreatif agar anak-anak bisa mandiri dalam sikap hidup dan sebagainya,” ucap Agung.
Kegiatan pelayanan bagi anak-anak katanya agar bisa menumbuhkan semangat percaya diri bagi mereka. Sewajarnya hal baik ini ditanamkan dalam diri anak-anak. Diskusi dilanjutkan dengan sharing pengalaman bersama peserta dalam karya pastoral.
Para peserta dibagi dalam 6 kelompok diskusi dan masing-masing orang menjelaskan tentang apa yang mereka alami langsung di medan pastoral. Dengan saling berbagi ternyata banyak inspirasi yang bisa diperoleh.
