Laporan dari Ambon: Ketua KWI, PESPARANI 2018 Ajang Perayaan Persaudaraan Sejati (2)

0
568 views
Ilustrasi: Misa Pembukaan PESPARANI 2018 di Lapangan Merdeka Kota Ambon Maluku Sabtu tanggal 27 Oktober 2018. (Kristiana Rinawati/Komisi Komsos Keuskupan Agung Palembang)

UNGKAPAN syukur lantas digaungkan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia  Mgr. Ignatius Suharyo di Kota Ambon Manise saat mulai digelar Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik yang pertama dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia.

“Kita bersyukur atas perkembangan Gereja Katolik di Indonesia. Semula hanya ada satu Vikariat Apostolik Batavia, sekarang bertumbuh menjadi 37 keuskupan di seluruh Nusantara. Kita bersyukur karena para pendahulu, mewariskan kepada kita rasa cinta Tanahair,” kata Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta.

Di hadapan lebih dari lima ribu umat Katolik dari 34 provinsi dari seluruh Indonesia, Uskup Agung KAJ ini bersyukur, terlebih atas perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik pertama di Ambon.

Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo memimpin Perayaan Ekaristi membuka PESPARANI 1 tahun 2018 di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku.

“Bersyukur atas peranan Keuskupan Amboina bersama dengan Pemerintah Provinsi Maluku, serta masyarakat lintas agama yang mempelopori dan menyiapkan PESPARANI pertama ini,” tutur Uskup Suharyo.

Mgr. Suharyo bersama sekitar 150 imam dan tujuh uskup berkonselebrasi dalam Perayaan Ekaristi Pembuka PESPARANI di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu (27/10).

Komuni dalam Perayaan Ekaristi pembuka awal PESPARANI 2018 di Ambon.

Ketujuh uskup yang hadir adalah:

  • Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC (Uskup Keuskupan Amboina).
  • Mgr. Aloysius Sudarso SCJ (Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang).
  • Mgr. Silvester Tung Kim San (Uskup Keuskupan Denpasar).
  • Mgr. Nicolaus Adi Saputra MSC (Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke).
  • Mgr. Johanes Liku Ada’ (Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar).
  • Mgr. Petrus Boddeng Timang (Uskup Keuskupan Banjarmasin).
  • Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF (Uskup Agung Keuskupan Agung Samarinda).

‘Kitorang Basudara’

Melalui prinsip ‘Kitorang Basudara’, Provinsi Maluku selalu menjunjung tinggi kerukunan dalam kebhinnekaan. Karena itu, PESPARANI yang diselenggarakan di provinsi ini pun menjadi ajang perayaan persaudaraan yang sejati.

“Pesparani bukan sekedar perlombaan, melainkan ajang untuk mensyukuri, mengalami, dan merawat persaudaraan,” tandas Mgr. Suharyo.

Para undangan dan partisipan PESPARANI dari 24 provinsi di seluruh Indonesia.
Segenap tamu undangan dan partisipan.

Tentang merawat persaudaraan, Mgr. Suharyo mengingatkan umat Katolik dengan peristiwa Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.

Laporan dari Ambon: PESPARANI 2018, Persaudaraan Sejati dari Maluku untuk Indonesia (1)

Ia mengatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bagian dari karya agung Allah yang harus dijaga.

“Kita rayakan PESPARANI sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas karya agung-Nya bagi Gereja, bangsa, dan negara kita. Semoga dengan Pesparani ini, kita semua semakin didorong untuk menjadi pegiat di dalam membangun dan mengembangkan persaudaraan sejati,” harap Mgr. Suharyo. (Berlanjut)

Kontingen Provinsi Sumsel dalam PESPARANI 2018 di Ambon, Maluku.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here