Laporan dari Srilanka: Dua Bruder OMI Asal Indonesia Selamat

0
1,681 views
Pengamanan di Gereja St. Anthony di Kochchikade, Srilanka by Hindustan Times.

HINGAR bingar kabar buruk di Srilanka pasca serangan bom yang telah menewaskan sedikitnya 290 orang dan 500-an orang luka-luka segera menerbitkan kecemasan lain. 

Yaitu, munculya sebuah pertanyaan lain: Apakah ada “korban” tewas atau terluka dari sekian banyak orang itu yang berasal dari Indonesia?

Hingga kini belum ada informasi resmi dan akurat mengenai hal itu.

Namun yang pasti, di Ibukota Colombo itu, ada dua orang bruder anggota Kongregasi Oblat Maria Immakulata (OMI) yang berasal dari Indonesia.

Satunya bernama Br. Ed OMI dan lainnya Br. Jack OMI.

Mereka berdua baru tiba di Srilanka pertengahan April 2019 untuk tugas community exposure.

“Saya tiba di Colombo pada tanggal 10 April 2019 pekan lalu,” kata Br. Ed, wong asli Solo di Jateng, dalam sebuah layanan pesan singkatnya kepada Sesawi.Net.

“Saya dan Bruder Jack tidak kurang suatu apa. Sehat dan selamat,” tulisnya kemudian.

Membatalkan pergi

Di Srilanka, katanya lagi, sekarang ini ada 6 frater yang tengah mengikuti program Pra-Novis OMI dan mereka berenam itu tinggal Komunitas Novisiat OMI di Ibukota Colombo.

“Satu frater Pra-Novis OMI asal Srilanka memang telah menjadi korban dalam serangan bom di Summith, Negombo. Ia mengalami luka-luka dan kini tengah mendapat perawatan dan pengobatan di RS lokal di Negombo,” papar Br. Ed.

Frater-frater Pra-Novis OMI itu datang dari empat negara yakni Korea, Bangladesh, Pakistan, dan juga Srilanka.

“Sedianya mereka akan pergi meninggalkan Colombo menuju sebuah lokasi bernama Menna. Namun, rencana berpergian itu lalu dibatalkan karena akses menuju bandara dan stasiun dibatasi,” papar Br. Ed dari Ibukota Colombo.

Bukan korban tewas di Srilanka

Kemarin juga sempat beredar kabar hoaks bahwa ada suster biarawati asal Indonesia yang dikabarkan telah menjadi korban tewas dalam serangan bom di Srilanka.

RIP Sr. Christella Marie P.Karm (Ist)

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah almarhumah Sr. Christella Marie P.Karm itu menderita sakit dan kemudian meninggal di RS Borromeus Bandung.

Alm. Sr. Christella Marie P.Karm tengah melakoni “stage” –sebuah tahapan pendidikan dan pembinaan sebagai suster biarawati Puteri Karmel (P.Karm) di Lembah Cikanyere, Cianjur, Jabar.

Karena sakit, maka Sr. Christella Marie P.Karm lalu dibawa ke RS Borromeus Bandung untuk pengobatan dan perawatan.

Namun, Tuhan “memanggilnya” pada hari Senin tanggal 22 April 2019 dan prosesi pemakamannya akan berlangsung di Tumpang, Malang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here