Kamis, 27 September 2018. PW. St Vincentiius De Paul
Bacaan: Pkh 1:2-11; Mzm 90:3-6.12-114.17; Luk 9:7-9
Renungan
KITAB Pengkotbah mengungkapkan bahwa “tiada sesuatu yang baru di bawah matahari”, dan bukan hanya itu saja, pengkotbah juga mengatakan “Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia”. Pengkotbah secara tidak langsung mau menunjukkan kefanaan duniawi, dan juga mempertanyakan apa tujuan manusia dengan jerih payahnya. Pengkotbah tidak bermaksud membuat “drop” segala kerja keras dan perjuangan manusia.
Rutinitas hidup itu kita alami dalam hidup dan pekerjaan kita sehari-hari entah sebagai imam, religius dan keluarga. Jika kita tidak menemukan “makna dan keindahan” dari rutinitas, maka hidup dan pelayanan akan membuat kita boring atau membuat hidup kita terbelenggu dalam pola mekanis otomatis. Rutinitas hidup perlu dijalani dengan rasa dan mata baru setiap hari. Terlebih ketika kita sadar bahwa melalui rutinitas itu Allah menanamkan nilai-nilai hidup kepada kita. Selain menuntut cara pandang baru, rutinitas membuat kita juga berkreatifitas.
Jika kita menjadi bosan dalam hidup dan pelayanan kita, mulailah bukan dengan mengubah rutinitas lebih dahulu, tetapi pembaharuan mata dan rasa kita karena salalu ada yang baru dan indah dalam rutinitas.
Kontemplasi
Rasakan bagaimana Pengkotbah mempertanyakan segala perjuangan dan kerja keras hidup kita?
Refleksi
Bagaimana aku mengatasi kebosanan dl hidup dan karya?
Doa
Ya Bapa, ajarilah aku untuk menangkap kebaharuan dan karya tanganMu dalam rutinitas hidup dan karyaku. Amin
Perutusan
Temukanlah keindahan dan motivasi hidup anda
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
