Lentera Keluarga – Kesatuan Di Dalam Kristus

0
1,230 views

Sabtu, 27 Oktober 2018.
Bacaan : Ef 4:7-16; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Luk 13:1-9

Renungan

PAULUS menggambarkan hidup Gereja sebagai tubuh dan Kristus Sebagai Kepala; sumber yang memberi hidup, tugas dan fungsi; sumber yang mengkoordinasikan semuanya sehingga berjalan secara baik dan teratur. Tantangan kesatuan tubuh itu adalah otonomi  Otonomi berarti berjalan sendiri tanpa koordinasi dan lepas dari kepala yaitu Kristus sendiri.

Dalam sebuah organisasi baik di gereja dan di liar gereja, membangun satu tubuh, satu korsa, tidaklah mudah, bukan karena tidak ada pedoman atau aturan tetapi krena tidak ada keaatuan hati dan komunikasi. Kecemderungan kita adalah berperan lebih hebat dari yang lain, sehingga kita berjalan begitu kreatif dan cepatnya. Tidaklah salah bertumbuh demikian, tetapi kita melupakan bahwa kita ini satu tubuh dan satu korsa. Kita berpikir, bergerak dan bertumbuh bersama dengan komunitas.

Kesatuan hati ini juga membuat kita yang hidup dan aktif dalam komunitas kategorial untuk tidak mencari menguasai masa  dan mengikatnya dengan komitmen 100% dengan  aktifitas  kegiatan yang begitu padar. Kita komunitas kategorial hadir untuk menjadi berkat bagi gereja paroki-setempat dengan kekhasan kita: “Back to paroki” . Kita membesarkan gereja lokal, bukan komunitas kita sendiri.

Sebaliknya, menolak kehadiran komunitas kategorial di paroki dengan tuduhan “membuat komunitas eklusif” juga tidaklah tepat, karena memang dalam setiap komunitas mempunyai cara khas untuk menumbuhkan pribadi pribadi yang terlibat di dalamnya. Selalu ada formatio intern, tetapi pasti juga benar bahwa setiap pribadi yang telah diformatio teraebut akan menjadi berkat bagi paroki.

Kontemplasi

Gambarkan bagaiimana Paulus menggambarkan kesatuan jemaat dengan Kristus sebagai kesatuan Tubuh dan Kepala.

Refleksi

Bagaimana aku, sebagai pribadi dan amggota komunitas, terus menerus mengambil dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Doa

Ya Bapa, semoga aku semakin bertumbuh dari Kristus dan bertumbuh sesuai dengan peran dan tanggungjawab yang diberikanNya kepadaku.

Perutusan

Jagalah selalu kesatuan hati itu dengan komunikasi dan kerendahan hati yang terus menerus.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here