Lentera Keluarga – Patrimoni Keluarga

0
430 views

Tahun C-1 Adven III
Senin, 17 Desember 2018.
Bacaan: Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1-2.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17

Renungan

MATIUS memberikan sederet nama pria dan 4 wanita : seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Jika kita cermati sejarah hidup keluarga mereka satu per satu, kita menemukan keluarga yang di satu sisi mereka adalah keluarga pilihan Allah, tetapi di lain sisi mereka adalah keluarga yang jatuh dan bergumul melawan dosa untuk setia kepada Allah. Dari sejarah keluarga ini, Allah mengerjakan keselamatan. Yasus lahir dari Maria, dengan Yusuf sebagai Bapa Asuhnya.

Hidup perkawinan dan keluarga kita juga diwarnai rahmat dan berada di bayang bayang dosa. Kita bergumul di dalamnya. Ada perselisihan dan permusuhan, ada ketidaksetiaan, ada perebutan hak, ada kedukaan, ada kejahatan, tetapi juga ada pertobatan, pengampunan dan perjuangan untuk kembali setia pada perjanjian. Tidak ada keluarga yang ideal. Namun di tengah keluarga seperti inilah, Allah berkenan menghadirkan Yesus kepada kita untuk membawa terang bagi keluarga kita.

Pergumulan perkawinan dan keluarga kadang membuat kita letih-lelah dan putus asa. Rasanya perkara kok tidak pernah selesai dan kita tidak bisa nyaman dari awal perkawinan sampai kita usia senja. Kesetiaan kita untuk hidup benar dan kegigihan untuk bergumul itulah yang kita wariskan turun temurun kepada keluarga kita. Kita wariskan jalan keselamatan itu kepada anak cucu kita. Dan mereka dengan bangga akan mencantumkan kita dalam daftar leluhur yang dikagumi.

Mari kita wariskan kepada anak-anak kita hidup perkawinan dan keluarga yang baik dan gigih dalam pergumulan melawan dosa.

Kontemplasi

Cermatilah sejarah tiap tiap keturunan yang dicantumkan; bagaimana mereka belajar setia kepada perjanjian tetapi juga gigih dalam pergumulan melawan dosa.

Refleksi

Warisan hidup keluarga dan perkawinan seperti apakah yang akan kita wariskan kepada anak-anak kita?

Apa yang akan mereka katakan kepada kita, orang tuanya, ketika mereka sudah dewasa dan kita tidak ada lagi?

Doa

Ya Bapa, dalam rahmatMu, kami gigih untuk memenangkan pergumulan melawan dosa yang membayangi hidup perkawinan dan keluarga kami, supaya kami juga dapat mewariskan sejarah keselamatanMu kepada anak cucu kami.

Perutusan

Teruskanlah sejarah keselamatan Allah kepada anak cucu anda melalui kesetiaan anda untuk memperjuangkan hidup perkawinan dan keluarga anda

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here