Lentera Keluarga – Roh Kudus, Penentu Arah Misi Gereja

0
479 views

Tahun C-1. Sabtu Paska V.

Sabtu, 25 Mei 2019. 

Bacaan:Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5; Yoh 15:18-21.

Renungan:

MENARIK mencernmati Peran Roh Kudus dalam perutusan Paulus dan Silas. Dikatakan dalam Kisah bahwa “Roh Kudus mencegah mereka memberitakan misi di Asia”., sehingga mereka tiba di Misia dan mencoba masuk ke Bitinia tetapi lagi dikatakan bahwa ”Roh Yesus tidak mengijinkan mereka”, sehingga mereka ke Troas.. sampai akhirnya Paulus dalam penghilatan menyakini kehendak Allah untuk mengutus mereka ke Makenonia. Tuntutan Tuhan menggeser mereka untuk bermisi lebih ke daerah barat Yunani.

Menentukan daerah Misi-perutusan kadang tidak mudah. Rencana awal kadang berubah dari waktu ke waktu karena aneka situasi yang kadang di luar perhitungan. Perubahan-perubahan seperti ini kadang membingungkan mereka yang diutus, untuk memulai sebuah gerakan misi. Ini terjadi bukan hanya dalam tarekat imam, religius tetapi juga dalam komunitas-komunitas gerejani yang lain. 

Penentuan dan pembukaan daerah misi membutuhkan discernment dan sekaligus perhitungan yang cermat. Tetapi juga gereja memerlukan para misioner yang siap sedia dan tahan uji, dengan penuh kesadaran memahami bahwa “saya dipercaya untuk mengemban misi gereja”.  Kita dapat bayangkan bagaimana misionaris awal datang ke beberapa wilayah Indonesia juga dengan aneka tantangan-ketidakjelasan-penindasan-penolakan dan lain sebagainya. Rm Van Lith hampir dinilai  gagal karena jarang membaptis dan Misi di Muntilan rencana akan ditutup; walaupun akhirnya ia juga membaptis 171 orang di Sendangsono pada 14 Des 1904. Tapi kemudian ia “berhasil” membangun iman di tanah Jawa Tengah karena sekolah.  

Misi selain membutuhkan discernment roh dan perencanaan yang matang, tetapi juga membutuhkan pribadi-pribadi yang siap sedia, tahan uji dan kreatif. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana Paulus dan Silas mencari-cari kehendak Allah dalam tugas perutusan mereka sebagai bagian dari Gereja di Yerusalem. 

Refleksi:

Bagaimana aku sebagai misionaris-pribadi yang diutus komunitas, terus berdialog dengan Allah-dengan komunitas, dan secara kreatif mengembangkan diri bagi berkembangan iman umat?

Doa

Ya Bapa, semoga kami menjadi misionaris – utusan yang siap sedia, tahan uji, dan kreatif dalam mengembang tugas perutusan Gereja. 

Perutusan:

Belajarlah untuk tekun mencari kehendak Allah dalam doa dan dialog dengan komunitas, ketika sebuah perutusan keluar dari perencanaan, pertimbangan dan mengalami ketidakjelasan. Tidak ada misi yang tidak sulit dan tidak pernah ada misi yang gagal karena misi itu adalah karya Roh Kudus. 

(Morist MSF –  www.misafajava.org)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here