Lentera Keluarga – Saul diurapi Raja

0
1,781 views

Tahun A-2. Pekan Biasa I
Sabtu,  18 Januari 2020.
Bacaan: 1 Sam 9:1-4.17-19;10:1a; Mzm 21:2-3.4-5.6-7; Mrk 2:13-17. 

Renungan:

PERMINTAAN orang Israel akan adanya seorang pemimpin, raja, membawa Samuel untuk mencarikan raja bagi orang Israel. Dipilih dan diurapilah Saul sebagai Raja. Karakter Saul luar biasa: dari keluarga terpandang dan berkuasa dari suku Benyamin, ia lebih tinggi dari orang kebanyakan, orang yang taat dan sungguh-sungguh,  dan diurapi di atas bukit. Sebuah potensi yang luar biasa, orang unggul. Namun kembali perlu dicermati di kemudian hari bahwa potensi yang luar biasa itu, ketika tidak dilengkapi dengan perilaku yang bijak dan benar, akan menjadi sia-sia. 

Wajar, ketika kita memilih seorang pemimpin atau pelayan baik dalam gereja maupun di luar gereja kita melihat potensi dan prestasinya yang luar biasa, yang mungkin tercatat dalam sebuah CV yang lengkap. Ada yang lulusan sarjana, master, bahkan doktor; jumlah buku yang diterbitkan, prestasi dan keterlibatannya dalam banyak jabatan.  Namun untuk menjadi seorang pemimpin potensi-potensi itu harus terwujud dalam tindakan yang konkret, benar dan bijak. Perlu ada skill dan ketrampilan serta kecerdasan yang dilandari kemampuan untuk menjadi leader yang visioner dan berkarakter. 

Banyak pemimpin yang bangga akan pengalaman dan prestasi masa lalunya, apalagi sudah berada dipuncak kepemimpinan. Dan biasanya mereka terus mandeg bertumbuh dan tidak lagi konsisten. Mulailah main kuasa dan bertindak dengan pertimbangan sendiri seolah-olah yang paling benar dan masuk akal. Ini berbahaya, karena seperti inilah yang akan terjadi pada Saul. 

Kontemplasi:

Gambarkanlah ciri khas Saul yang luar biasa yang digambarkan oleh Kitab Samuel. 

Refleksi:

Apakah aku masih membanggakan potensi dan keberhasilan masa laluku? Apah aku terus mengembangkan potensiku dengan tanggungjawab, bijaksana dan dengan kerendahan hati?

Doa: 

Ya Bapa, ajarilah kami menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, bijaksana dan rendah hati. 

Perutusan:

Jangan terpancang potensi yang luar biasa atau pengalaman keberhasilan anda di masa lalu. Belajarlah menjadis seorang pemimpin dengan tanggungjawab, kebijaksanaan dan kerendahan hati. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here