Lentera Keluarga – Skenario 30 Uang Perak

0
802 views

Tahun C-1. Rabu Dalam Pekan Suci

Rabu, 17 April 2019. 

Bacaan: Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34; Mat 26:14-25. 

Renungan

ENTAH apa yang ada dalam kepala Yudas Iskariot  untuk menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepada dengan uang penghinaan sebesar 30 keping uang perak; nilai simbolis yang disebut dalam Zak 11:12-13 sebagai harga yang dibayar oleh domba untuk seorang gembala yang baik, suatu harga penghinaan atau dalam Kel 21:32 sebagai harga kompensasi kematian seorang budak.Yang jelas skenario itu telah melukai hati Tuhan, apalagi menangkapNya dengan sebuah ciuman/tanda yang seharusnya dilakukan sebagai ungkapan kasih (Mat 26:48). Namun apa yang terjadi berada jauh di luar skenarionya, justru karena pikirannya sendiri Yesus dihukum mati , ia datang  menghamburkan dan menggantung diri (Mat 27;3-5).  Yudas tidak mendengarkan dan taat pada Tuhan maka benar seperti yang diungkapkan oleh Tuhan :  “celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan? Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya tidak dilahirkan.”

Membuat pikiran pribadi tanpa mendengarkan Rencana Tuhan akan membawa kita pada kegagalan dan kehancuran. Apalagi jika kita menghalalkan segala cara, termasuk menggunakan sarana uang, untuk mendapatkan tujuan hidup kita. Iman kristen kita tidak dapat dihargai dan ditukar dengan uang atau kedudukan atau janji-janji kemakmuran lainny, meskipun kita mengatakan bahwa itu hanya strategi. 

Suara kita dalam pemilu itu berharga, lebih dari sekedar uang. Kita ingin memilih pemimpin dan wakil rakyat baik, dapat diandalkan dan untuk kebaikan bersama negara. Kita memilih dan mempertanggungjawabkan pilihan kita pada hari nurani kita dan kepada bangsa kita. Sebagai petugas baik penyelenggara maupun pengawas, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam menjamin suara yang telah masuk. Money politik dan skenario-skenario untuk membelokkan hasil pemilu justru akan menjadi bumerang yang mengantar kita mengalami nasib seperti Yudas. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana kegagalan skenario Yudas karena ia tidak melibatkan Tuhan dan menghalalkan segala cara. 

Refleksi:

Apakah aku mendengarkan Tuhan? Menjaga iman, mencari kebaikan dan kebenaran dan tidak menukarnya dengan kekayaan?

Doa

Ya Bapa, ajar aku untuk mendengarkan rencana Yesus. Taat dan setia dalam rencanaNya. Amin. 

Perutusan:

Jangan tukar Tuhan, iman kita, baik sebagai sarana ataupun sebagai tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here