Mari Belajar Berkeluarga dengan Keluarga Kudus Nazareth

0
5,823 views

MUTIARA IMAN
Kamis, 02 Feb 2012

LECTIO:
Mal.3:1-4 atau Ibr.2:14-18
Mzm.24.:7,8,9,10
Luk.2:22-40 (Luk.2:22-32)

MEDITATIO:
Pagi suatu hari Minggu, seorang anak asyik menonton film kartun. Seorang ibu bersama anaknya, tetangga anak itu lewat di depan rumah hendak ke gereja. Ia menyapa anak itu: “Dek, apakah kamu tidak ke gereja? Ayo sama-sama!” Anak itu dengan enteng menjawab: “Papi aku aja masih tidur.”

Orang tua anak itu berbeda dengan Maria dan Yosef, orang tua Yesus. Mereka menamamkan tradisi keagamaan mereka sejak dini kepada Yesus: mengintegrasikan Yesus dalam bangsa Israel dengan menyunatkan Yesus; memaklumkan Yesus sebagai anak sah menurut hukum dengan memberi nama kepada Yesus; “mengkuduskan” Yesus dengan mempersembahkan Yesus kepada Tuhan di Bait Allah Yerusalem; dan di atas semua itu mereka memberi contoh dengan menghidupi lebih dahulu tradisi keagamaan ini.

Orang tua kerap begitu mudah menyuruh anak-anaknya untuk berdoa, rajin membaca Kitab Suci, mengikuti kegiataan sekolah minggu dan Ekaristi Kudus. Namun dengan hanya menyuruh tanpa menemani berdoa, membaca Kitab Suci dan mengikuti Ekaristi Kudus identik dengan membangun rumah diatas pasir.

CONTEMPLATIO:
Lihatlah Yesus-Maria-Yosef duduk bersama berdoa sebagai satu keluarga. Pandanglah wajah-wajah mereka yang ceria. Rasakan kegembiraan mereka.

ORATIO:
Bapa penuh kasih. Tuntunlah kami sebagai satu keluarga untuk selalu mengikuti Ekaristi Kudus bersama-sama. Å♏iN.

MISIO:
Malam ini aku bersama anggota keluargaku berdoa bersama-sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here