Melihat dan Memimpin: PW. St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

0
546 views
St. Yohanes Krisostomus by Fransiscan Media

1Tim 1:1-2, 12-14 dan Luk 6:39-42

UNTUK bisa menjadi guru dan hakim, seseorang harus bisa membimbing dirinya sendiri dan sanggup menilai dengan tepat dirinya, sebelum memberikan kepada orang lain. Orang hanya bisa memberi apa yang menjadi miliknya.

Perumpamaan dalam Injil mau menegaskan pentingnya melihat diri, atau introspeksi diri. Kita bukan hanya melihat orang lain saja, tetapi melihat juga diri sendiri, mengintrospeksi diri.

Seseorang bisa membimbing orang lain, ketika dia bisa melihat (mengintrospeksi) diri, dengan benar.

Menjadi sangat penting dalam hidup bersama, kita menyumbangkan ketulusan dan kejujuran, bukan kemunafikan. Jujur dan tulus mengolah kedalaman batin yang sesuai dengan perilaku.

Munafik adalah sikap yang tampak baik dalam tata lahir dan perilaku, tetapi dari batin yang jahat.

St. Paulus menegaskan pentingnya menjaga kesetiaan pada ajaran rasuli. Tugas pelayanan kepada umat adalah keterlibatan penuh akan keprihatinan Yesus Kristus demi jemaat. Latar belakang panggilan tidak lagi penting.

Sejarah kelam sebagai penganiaya dan pembunuh tidak penting. Yang terpenting adalah rahmat Allah yang telah mengubah diri Saulus menjadi Paulus.

Rahmat Allah yang sama itu juga, akan mengubah semua kita yang terbuka pada Allah, yang terlibat dalam keprihatinan Kristus dan melayani Dia.

St. Yohanes Krisostomus telah menunjukkan hal itu, ketika dengan rendah hati dan jujur, serta terbuka melayani Kristus. Kotbah dan tulisan-tulisan menginspirasi banyak orang untuk bertobat dan membaharui diri. Bagaimana dengan kita?

Doaku: Tuhan Yesus, mampukan saya hari ini melihat diri, sebelum menegur sesama. Sanggupkan saya setia melayani Dikau dan sesama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here