“Menghidupi Teologi Berkah bersama Mgr. J. Pujasumarta”, dengan Buku Mengenang Alm. Mgr. Johannes Pujasumarta

0
640 views
Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko (kiri) secara simbolis menyerahkan buku baru mengenang almarhum Mgr. Johannes Pujasumarta Pr kepada para imam saat pertemuan UNIO KAS di Rumah Retret Griya Paseban, Bongsari, Semarang, Senin (17/7/18)

INI langkah kita untuk menggali dan mengenang sosok sekaligus nodel kepemimpinan Mgr. Johannes Pujasumarta Pr yang pernah menjabat Uskup Keuskupa Bandung dan kemudian Uskup Agung KAS.

Bertepatan Ulang Tahun UNIO KAS ke-63 dan menyongsong peringatan 1.000 hari wafatnya Mgr. Johannes Pujasumarta, maka baru saja dirilis buku baru untuk menggali dan mengenang sosok sekaligus kepemimpinan almarhum Mgr. Pujasumarta.

Rilis buku baru ini telah berlangsung di Rumah Retret Griya Paseban, Bongsari, Semarang, hari Senin (17/7/18) lalu.

Buku baru

Judul buku baru itu adalah Menghidupi Teologi Berkah bersama Mgr. J. Pujasumarta.

Buku baru mengenang Mgr. Johannes Pujasumarta Pr

Semua imam yang hadir mendapat buku itu.

Secara simbolis, Bapak Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko berkenan menyerahkan buku itu kepada rama sepuh yakni Romo G. Notobudyo Pr, teman imam angkatan almarhum Mgr. Puja yakni Romo Murdisusanto Pr, dan imam termuda yakni Romo Novi Pr.

Dalam Anjuran Apostolik “Gaudete et Exsultate” (Bersukacita dan Bergembiralah) pada tanggal 19 Maret 2018, Paus Fransiskus menguraikan tentang panggilan menuju kekudusan pada dunia masa kini.

Gegap gempita para imam menerima buku baru untuk mengenang almarhum Mgr. Johannes Pujasumarta Pr.

Beliau mengungkapkan, “Betapa sering kita tergoda untuk tetap dekat dengan pantai. Tetapi Tuhan memanggil kita untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala kita.” (GE no. 130).

Bertolak ke tempat yang dalam (duc in altum) merupakan motto dan ‘mantra suci’ alm. Mgr. Pujasumarta (1949-2015) yang menerima tahbisan uskup tanggal 16 Juli 2008. Sampai akhir hidupnya, alm. Mgr. Puja berusaha menghayati sabda Yesus untuk terus bertolak ke tempat yang dalam.

Dengan bertolak ke tempat yang dalam, beliau berbagi berkah dari Allah bagi siapa saja dan dimana saja, baik saat sehat atau sakit.

Menjadi kudus pada zaman ini

Kehadiran buku Menghidupi Teologi Berkah bersama Mgr. J. Pujasumarta ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghayati panggilan menuju pada kekudusan zaman ini.

Buku ini dipersembahkan kepada Gereja Keuskupan Agung Semarang pada khususnya dan Gereja Indonesia pada umumnya.

Para ima praja (diosesan) KAS gembira ria menyambut buku baru berisi ulasan mengenang almarhum Mgr. Johannes Pujasumarta Pr.

Ungkapan “Teologi Berkah” ini muncul saat beliau (waktu itu Rama Puja) berkarya di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran pada tahun 1988, sepulang studi doktoral Spiritualitas di Universitas Kepausan St. Thomas Aquinas, Angelicum, Roma.

Gagasan Teologi Berkah itu dikembangkannya bersama Rama Gregorius Utomo Pr selaku pastor kepala waktu itu.

Dari Ganjuran dikembangkan Teologi Berkah untuk Keuskupan Agung Semarang, untuk Indonesia (Nusantara), bahkan untuk seluruh dunia. Bersahabat dengan siapa saja dan apa saja, serta menjadi berkat bagi siapa saja dan apa saja demi keadilan, kedamaian dan keutuhan ciptaan.

Selama menjadi uskup, Mgr. Puja pernah melayani umat Keuskupan Bandung (2008-2010), umat Keuskupan Agung Semarang (2011-2015), bahkan dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia – KWI  (2009-2015) dan anggota dari Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue).

Uskup Internet

Bahkan Nuntius Mgr. Leopoldo Girelli menjuluki Mgr. Puja sebagai “Uskup Agung Internet” karena keaktifan Mgr. Puja dalam mewartakan-berevangelisasi lewat internet (blog, website, Multiply, Facebook, dsb). Para wartawan pun menjulukinya “Uskup Gaul Internet.”

Buku yang diterbitkan PT. Kanisius (2018) ini berisi tiga hal pokok, yakni:

  • Biografi perjalanan hidup Mgr. J. Pujasumarta (Bab 1-3).
  • Gagasan pastoral dan kepemimpinan dalam bingkai semangat duc in altum (Bab 4-8);
  • Kenangan penuh kasih dari keluarga dan para sahabat (Bab 9).

Terkait gagasan kepemimpinan (penggembalaan), penulis menguraikan beberapa hal yang sangat menarik, yaitu:

  • Menjadi Uskup sebagai Pentekosta Baru
  • Visi Penggembalaan: Menabur Benih yang Baik, Menimba Berkah dari Ekaristi.
  • Mewujudkan Gereja yang Ekaristis dan Adoratif, Menegaskan Jati Diri Gereja Papa Miskin.
  • Mencintai Bumi Indonesia sebagai Rumah Bersama
  • Pelestarian Keutuhan Ciptaan: Menuju Green Archdiocese.
  • Membangun Jaringan Kelompok Doa (Jarkod) KAS.
  • Ber-Evangelisasi melalui Media Sosial.
  • Merajut Persaudaraan Lintas Agama.
  • Cinta Uskup pada para Imamnya.
  • Tiga Wasiat Pendidikan dari Mgr Pujasumarta.

Testimonial

Prof. Sumanto Al Qurtuby memberi kesaksian demikian ini. “Saya sering keluyuran ke kantor Mgr. Puja untuk sekedar ngobrol ringan. Terkadang kami ngobrol tidak mengenal waktu: siang maupun malam. Tidak ada pikiran sedikit pun di benak kami untuk saling mengkristenkan atau mengislamkan.”

Selain Prof. Sumanto Al Qurtuby, ada beberapa tokoh yang juga memberikan kesaksian yang menarik tentang sosok Mgr. Puja dalam buku ini.

Mereka adalah Mgr I. Suharyo, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Romo FX Sukendar Pr, Romo Joseph Kristanto Suratman Pr, kakak kandung almarhum Romo Ignatius Ismartono SJ, Romo CB Mulyatno Pr, Romo FX Murdisusanto Pr, Romo M. Djoko Setya Prakosa Pr, pengurus dan aktifis PS Garam, dokter, dan masih banyak yang lain.

Buku ini sangat berguna dan cocok untuk bahan bacaan serta inspirasi bagi Anda yang mencintai Gereja dan mencintai bangsa Indonesia demi peradaban kasih di negara ber-‘Bhinneka Tunggal Ika’ ini.

Apa pun panggilan dan profesi Anda, baik sebagai uskup, imam, calon imam, suster, bruder, pendidik (dosen/guru), mahasiswa, kaum muda, pengurus dewan paroki, prodiakon, katekis, guru agama, dan pendamping PIA-PIR-OMK.

Juga berguna bagi Anda yang menjadi dokter, pemerhati lingkungan hidup, aktifis sosial-politik dan kemasyarakatan, budayawan, pegiat media sosial, jurnalis, tokoh agama dan masyarakat, maupun orangtua.

Seluruh royalti hasil penjualan buku Menghidupi Teologi Berkah bersama Mgr. J. Pujasumarta ini dipersembahkan untuk membantu biaya pembinaan calon imam di seminari.

Dengan memiliki buku ini, Anda sudah ikut berbagi berkah dan peduli pada Gereja masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here