Menguburkan Jenasah

0
226 views

“Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.” (Why 11,9)

TADI pagi saya layat bersama dengan karyawan ke rumah mantan sopir keuskupan yang meninggal tadi malam. Sebelum jam 9 pagi kami sudah sampai ke rumah keluarga dan bertemu dengan isterinya serta dua orang bapak. Jenasah ternyata baru saja diberangkatkan ke kubur untuk dimakamkan. Sedianya jenasah akan dimakamkan tadi malam; namun karena hujan, pemakaman ditunda sampai pagi hari.

Penguburan jenasah merupakan kegiatan umum dalam peristiwa kematian. Jenasah tidak akan dibiarkan tergeletak begitu saja oleh anggota keluarga dan masyarakat. Mereka akan memperlakukan jenasah dengan hormat dan menguburkannya dengan tata cara yang semestinya. Memang nampak adanya keragaman dalam hal penghormatan dan penguburan jenasah. Ada keragaman dalam penentuan waktu, cara penguburan maupun tata caranya. Keragaman yang mengalir dari keyakinan iman, tata cara adat maupun agamanya.

Banyak orang masih memperlakukan jenasah dengan begitu hormat: memandikannya, memberikan pakaian yang indah dan bagus, memberikan wangi-wangian, menempatkannya dalam peti bagus yang dihiasi dengan bunga, mendoakannya. Kubur mereka juga diberkati dengan perecikan air suci dan didupai. Bahkan kubur mereka akhirnya juga dibangun dengan bagus dan besar. Semua dilakukan sebagai ungkapan kasih, cinta dan hormat terhadap mereka yang sudah meninggal. Jarang sekali ada jenasah yang dibiarkan tergeletak begitu saja.

Memang pernah terjadi bahwa ada jenasah yang tidak boleh dikuburkan di pemakaman umum atau pekarangan sendiri dengan berbagai alasan, yang umumnya, mengalir dari sebuah kebencian atau rasa tidak suka; kebencian yang berakar pada fanatisme, radikalisme, paham keagamaan yang sempit dan picik serta iman yang mandul. Kebencian tidak hanya tertuju pada mereka yang masih hidup, tetapi juga tertuju kepada mereka yang sudah mati. Betapa kebencian bisa dengan kuat menguasai hidup dan diri seseorang, sampai kuasa Allah pun bisa disingkirkan.

Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here