Menyadari Keistimewaan Kita

0
191 views
Ilustrasi: Gunungan (Ist)

MANUSIA itu merupakan makhluk yang istimewa. Namun sering manusia kurang menyadari hal ini. Akibatnya, orang mengukur sesamanya dari diri mereka sendiri.

Seorang gadis merasa sangat tersanjung luar biasa.

Pasalnya, ia diberi kesempatan untuk mengalungkan bunga saat kunjungan gubernur ke desanya. Baginya, peristiwa ini langka dalam hidupnya. Dia bukan siapa-siapa, tetapi dia beroleh kesempatan untuk bertemu langsung dengan orang nomor satu di provinsinya.

Tidak hanya mengalungkan bunga bagi sang gubernur. Ia boleh menjabat tangan gubernur. Ia disapa dengan ramah oleh gubenur. Ia dapat berbincang-bincang dengan gubernur untuk sesaat.

Pengalaman itu menjadi peristiwa yang sangat membahagiakan dirinya. Ia merasa seperti mimpi saat tangannya dijabat erat-erat oleh sang gubernur.

Ia berkata, “Sama sekali saya tidak menyangka, kalau akan bertemu dengan seseorang yang begitu istimewa. Siapakah saya ini?”

Beberapa hari kemudian ia membagikan pengalamannya kepada teman-temannya di sekolah. Ia mengatakan kepada mereka bahwa ia menjadi manusia yang istimewa boleh berjumpa dengan orang nomor satu di provinsinya. Namun ia tidak menyombongkan dirinya. Ia mengajak teman-temannya untuk rajin belajar agar dapat meraih cita-cita mereka.

Martabat yang tinggi

Manusia itu makhluk istimewa. Tidak ada makhluk yang lebih mulia daripada manusia. Mengapa? Karena Tuhan menciptakan manusia dengan memberinya cipta, rasa dan karsa. Manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk terus-menerus memberikan penghargaan terhadap manusia. Gadis itu merasa tersanjung, karena ia boleh memiliki kesempatan untuk berjumpa dengan orang yang penting di provinsinya.

Ia merasa kehadirannya diperhitungkan. Meski seorang gadis desa, ia pun memiliki kesempatan yang sama dengan orang lain.

Di mata Tuhan, setiap orang itu berharga. Setiap orang memiliki harkat dan martabat yang sama di hadapanNya. Tuhan menciptakan setiap orang untuk menjalani hidup dengan baik dan benar. Tuhan menghendaki setiap orang juga saling menerima dengan baik. Setiap orang saling memberi penghargaan terhadap sesamanya.

Namun manusia sering memilah-milah. Manusia sering membuat kategori-kategori. Ada yang menempatkan diri sebagai yang paling baik dan benar dalam hidup ini.

Ada yang merasa diri sebagai sangat berharga, sementara yang lain kurang punya tempat dalam kehidupan bersama. Akibatnya, ada orang yang menjadi korban dari tingkah laku orang lain.

Orang beriman mesti menyadari bahwa dirinya telah dianugerahi nilai-nilai yang begitu tinggi oleh Tuhan.

Manusia memiliki kedudukan yang sangat istimewa dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain. Kesadaraan ini akan membantu manusia untuk menghargai sesamanya apa pun kondisi hidup mereka.

Mari kita menempatkan nilai-nilai kehidupan sebagai sesuatu yang istimewa dalam hidup ini. Dengan demikian, hidup ini menjadi semakin bermakna. Tuhan memberkati.

Frans de Sales SCJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here