Misa Pengutusan di Gereja Sukasari Bogor Awali Misi Kasih KBKK ke Keuskupan Pangkalpinang, Bangka-Belitung, 3-8 Agustus 2012 (1)

0
3,737 views
Ilustrasi: Misa pengutusan. (Mathias Hariyadi)

APA yang bisa membedakan KBKK (Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan) Indonesia dengan kelompok-kelompok penghayat misi kasih lainnya yang juga sering melakukan kegiatan amal-kasih?

Marilah kita sebut dua hal yang paling mencolok. Yakni, sebelum akhirnya terjun ke lapangan, sudah selalu harus ada serangkaian kegiatan rohani dan pembelajaran bersama. Ini dimaksudkan sebagai proses internalisasi ‘nilai’ dan itu dilaksanakan melalui forum pertemuan organisatoris, kelompok berdoa, kegiatan syering iman.

Juga dan ini yang tak boleh dilupakan: perayaan ekaristi dengan acara ‘puncak’nya yakni berkat pengutusan oleh imam.

Gereja Sukasari Bogor

Misa pengutusan misi kasih KBKK Indonesia ke Bangka-Belitung kali ini diawali dengan misa pengutusan di Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sukasari di Bogor, Jawa Barat. Misa pengutusan ini terjadi pada kesempatan perayaan ekaristi ketiga, hari Minggu tanggal 29 Juli 2012 lalu. 

Ketika ide tentang misa pengutusan bagi KBKK Indonesia ini akhirnya digulirkan kepada Romo Heru Pr medio Juli lalu, ternyata gayung pun langsung bersambut meriah. Tak hanya berkenan merestui  gerakan berbagi iman dan kasih ini, Romo Heru Pr dari Paroki Gereja Sukasari di Bogor pun juga bersedia menyediakan ‘ruang-waktu’ bagi KBKK Indonesia untuk sedikit bisa memberi introduksi mengenai apa dan bagaimana KBKK Indonesia ini.

Romo Heru Pr  tak kuasa menyembunyikan kegembiraannya mengetahui kabar tentang sejumlah umatnya di Paroki Sukasari Bogor yang ternyata sudah ikut terlibat aktif di KBKK Indonesia ini, meski tidak pernah gembar-gembor.

‘Voeding’ iman dan berbagi kisah

Persis sepekan sebelum Misa Pengutusan KBKK Indonesia di Gereja Sukasari Bogor, sudah terjadi perayaan ekaristi di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Selain menjadi forum untuk mengisi batin para partisipan KBKK untuk misi kasih ke Bangka-Belitung, perayaan ekaristi oleh dua orang imam itu juga dimaksudkan untuk  membatinkan nilai-nilai rohani dari setiap kegiatan dengan label kegiatan sosial-karitatif.

Kali ini, yang berkenan memberi ‘voeding’ rohani adalah Romo Christo Tara OFM dari Paroki Paskalis Cempaka Putih dan Romo Jose Agusto SDB dari Sunter.

KBKK ingin memberi warna lebih, karena kegiatan sosial ini tidak hanya sebagai kegiatan berbagai (karikatif) semata, tapi juga harus menjadi wahana pengembangan iman bagi para partisipan itu sendiri. Berbagi itu bagus, tapi harus juga menjadi wahana pribadi untuk semakin mengembangkan imannya kepada Tuhan. Begitu kurang lebih isi homili dan ‘pesan sponsor rohani’ dari kedua pastur muda beda ordo/konggregasi religius ini.

Itulah sebabnya, sehari sebelum berlangsung misa pengutusan di Gereja Sukasari Bogor, para partisipan ini juga mendapatkan forum ‘voeding’ rohani dari para anggota lain dengan pengalaman-pengalaman iman mereka masing-masing. Intinya, bagaimana para partisipan bisa diajak bisa ‘menemukan’ Tuhan dalam segala aneka pengalaman hidup, entah yang baik-buruk sekalipun.

Saling memperkaya dan meneguhkan iman

Saling memperkaya iman itulah yang terjadi dalam forum Lectio Divina dimana selain mencecapi sebuah  perikop peristiwa dalam Injil, para peserta bakti kasih (baksih) KBKK juga diberi ruang untuk berbagai kisah. Fokusnya adalah berbagi kisah iman dimana mereka pernah mengalami dan merasakan ‘kehadiran’ Tuhan dalam setiap aneka peristiwa yang mereka alami dalam sejarah hidup mereka masing-masing.

Dari situlah, forum syering iman menjadi semakin bermakna. Terutama ketika  dari Gereja Semesta para partisipan baksih KBKK ini kemudian bisa berpartisipasi dalam tugas pengutusan mewartakan Kebaikan Tuhan melalui berkat pengutusan dari imam. Menjadi saluran berkat Tuhan itulah, sisi iman yang dialami para partisipan baksih KBKK sebelum akhirnya terjun ke medan lapangan untuk berbagi kasih dan berkisah iman di Keuskupan Pangkalpinang, Provinsi Bangka-Belitung tanggal 3-8 Agustus 2102. (Bersambung)

Photo credit: JB Sukeria Agus (Gereja Sukasari Bogor)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here