OMK Santo Paulus Muara Bungo Ajak Giatkan Baca Kitab Suci

0
693 views
OMK Muara Bungo di Jambi suarakan pentingnya membaca Kitab Suci. (Ist)

TURUNNYA minat baca Alkitab di kalangan OMK adalah hal mendesak untuk diperbaiki dewasa ini. OMK lebih tertarik untuk menggunakan gadget-nya hampir sesering mungkin setiap hari, mengakses media sosial seperti Instagram, Facebook dan lainya, dibandingkan membaca Alkitab. OMK kurang peduli terhadap Alkitab yang seharusnya menjadi bacaan yang wajib dibaca dan direnungkan. 

Bulan Kitab Suci Nasional

Gereja sudah sejak awal melalui Konsili Vatikan II dalam dokumen Dei Verbum (art 22) , bicara tentang Kitab Suci. Gereja Katolik  juga menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa Indonesia. KWI telah menetapkan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dengan suatu harapan bisa memperkenalkan dan menghidupkan Kitab Suci kepada umat Katolik.

Melihat keadaan tersebut,  Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2018 mengusung tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan”.

Agustinus Dwianto, juri lomba pendarasan Mazmur.
Kegiatan OMK menyemarakkan Bulan Kitab Suci Nasional di kalangan OMK.

Tema ini juga digunakan oleh pengurus OMK sebagai momentum bagi segenap OMK  Santo Paulus Muara Bungo yang mengadakan kegiatan BKSN tingkat paroki pada tanggal 29-30 September 2018 lalu.

Bertempat di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Bukit Sari, Sitiung, sekitar 150-an OMK berkumpul bersama untuk mengikuti acara kegiatan rutin tahunan ini.

Kegiatan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana tahun sebelumnya kegiatan  tidak disertakan dengan lomba baca Alkitab dan pendarasan Mazmur, serta Lomba Cerdas Cermat Alkitab yang tahun 2018 ini akhirnya diadakan.

Dengan mengadakan lomba tersebut, OMK diharapkan untuk  mempunyai wawasan yang luas tentang katolisitas, alkitab, liturgi, serta dapat memberikan efek positif dalam rangka mempersiapkan kader kader generasi penerus Gereja.

Kegiatan outbond OMK.
Bersama-sama mengalami kebersaman.

“Para peserta lomba Mazmur sudah bagus membawakan mazmur. Ini menjadi wadah yang baik bagi OMK untuk terus meningkatkan kualitas, sehingga pada saat tugas di Gereja dapat melaksanakan dengan baik,” kata Agustinus Dwianto, juri lomba pendarasan Mazmur.

Romo Paulus Miki Tobat Pr selaku Pastor Moderator OMK dalam homili misa penutupan memberi  gambaran tentang kemajemukan.

“Jika di Indonesia hanya ada tari Tor-tor, tidak ada indahnya lagi, tidak menarik lagi, orang orang tidak akan berkunjung ke Indonesia lagi, jika pelangi hanya ada satu warna, maka tidak menarik lagi, maka perbedaan itu adalah indah,” ujar Pastor muda yang kerap berpantun pada saat homili ini.

Romo Paulus Miki Tobat Pr memberi ucapan selamat kepada para pemenang lomba Mazmur, Lektor, dan LCC.
Ucapan selamat dari Sr. Veronika SJD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here