Pelita Hati: 05.01.2019 – Komitmen Panggilan

0
660 views

Bacaan Yohanes 1:43-51

Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”  (Yohanes 1:43-47. 49. 51)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini berkisah tentang panggilan Natanael. Ada beragam kisah panggilan seseorang untuk menjadi pengikut Yesus. Ada beragam cara juga Tuhan memanggil murid-murid-Nya serta ada bermacam-macam sikap orang-orang menanggapi panggilan Tuhan. Nah kisah panggilan dan tanggapan Natanael sungguh istimewa. Cara Natanael menanggapi panggilan sungguh mempesonakan serta  menggetarkan hati Yesus. Tuhan memuji Natanael dengan menyebutnya sebagai “orang Israel sejati yang tidak ada kepalsuan dalam dirinya.” (Yoh 1:47) Karenanya Tuhan kemudian menjanjikan kepada Natanael bahwa akan menyaksikan langit terbuka dan para malaikat-Nya.

Sahabat pelita hati,

Berpijak pada kisah panggilan para murid dan secara khusus kisah panggilan Natanael, menjadi kesempatan indah bagi kita untuk merenungkan panggilan hidup kita masing-masing. Tuhan memberikan pujian dan janji kepada Natanael karena kepolosan dan kejujuran hatinya. Apakah kita menanggapi dan menghayati panggilan hidup kita masing-masing dengan jujur serta komitmen yang tinggi? Atau kita masih suka berpura-pura dan tidak serius menghayati panggilan serta tanggungjawab kita? Kejujuran dan ketulusan hati adalah keutamaan kristiani yang sangat dibutuhkan di zaman ini. Inilah wujud komitmen nyata bahwa kita sungguh menjadi murid-murid-Nya yang dapat diandalkan. Jangan menjadi orang Kristen pura-pura tetapi beriman tangguh dan perkasa. Semoga demikian.

Menu sajian ikan Gurami,
lezat di rasa silakan menikmati.
Ya Tuhan, mampukan kami,
menjadi murid yang setia berbakti.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here