Pelita Hati: 11.01.2018 – Berbelas Kasih

0
930 views

Bacaan Markus 1:40-45

Seorang  yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. (Mrk 1:40-42.45b)

SALAH satu ciri dari karya mujizat Yesus adalah Ia selalu menanggapi permintaan dan permohonan orang. Tuhan tidak pernah melakukan tindakan mujizat sebagai suatu atraksi untuk menarik orang agar percaya kepada-Nya. Tuhan pun tak pernah melakukan tindakan keajaiban demi mencari pujian diri. Sekali lagi, Tuhan melakukan perbuatan mujizat untuk menanggapi iman seseorang.

Kini Yesus menanggapi permintaan seorang yang sakit kusta yang percaya dan yakin bahwa Tuhan dapat menyembuhkannya. Tuhan pun berbelas kasih dan mengabulkannya. Karenanya iman merupakan prasarat utama bagi terjadinya mujizat Tuhan.

Dua pesan keutamaan dapat kita petik dari pelita sabda ini,

  1. mujizat Tuhan itu sungguh ada dan nyata, asal kita percaya.
  2. Tuhan mengajarkan kita untuk memupuk semangat belas kasih dan rendah hati, tidak mencari pujian diri atau demi kepentingan diri. Pelayanan kita pun harus dilaksanakan dalam kerelaan, bahkan dengan pengorbanan.

Marilah kita melaksanakan tugas, karya dan panggilan hidup kita masing-masing dengan semangat belas kasih, rela hati dan rendah hati.

Merah warna buah delima,
banyak manfaat segar rasanya.
Berbelas kasih kepada sesama,
tetap semangat wartakan kebaikan-Nya.

dari Papua tanah terberkati,
Berkah Dalem, rm.istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here