HARI ini Gereja memperingati Santa Lusia, seorang perawan dan martir. Kegigihannya mempertahankan keperawanan, kemurnian hidup dan kesetiaan imannya, membawanya ke tempat penyiksaan. Tak takut dan tak gentar terhadap kebengisan kaisar Diokletianus hingga berujung kematian.
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Lusia berarti cahaya. Kesaksian hidupnya memancarkan cahaya keutamaan dan keteladanan. Semoga kita mampu meneladan kesetiaannya hingga hidup kita menjadi cahaya bagi sesama.
Indonesia tanah air beta,
Pusaka abadi nan jaya.
Santa Lusia teladan kita,
Martir suci pembawa cahaya.
Semangat pagi…
dari Papua dengan cinta
Berkah Dalem – mois
