Pelita Hati: 23.01.2019 – Hati yang Degil

0
805 views

Bacaan Markus 3:1-6

Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Sahabat pelita hati,

SALAH satu tabiat buruk orang Farisi adalah suka mengamat-amati Yesus untuk mencari kesalahan-Nya, tentu agar dapat mempersalahkan Tuhan. Sudah barang tentu pikiran mereka penuh dengan  rasa curiga dan kebencian  sehingga tindakannya bisa membabi buta dan jauh dari nalar pikiran yang seharusnya. Inilah gambaran nyata orang-orang Farisi yang ‘sakit’ pikirannya dan degil hatinya.

Sahabat terkasih,

“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Pertanyaan Yesus ini sekaligus merupakan pernyataan yang lugas dan tegas bahwa tak boleh ada yang menghalangi untuk sebuah perbuatan kebaikan. Berbuat baik harus dilakukan kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Kedegilan orang Farisi karena hati mereka ditutupi oleh segala aturan adat istiadat agama dan tak pernah ada tempat sedikit pun bagi belas kasih dan kebaikan untuk sesama.

Semoga kita dijauhkan dari “ragi” Farisi dan selalu terpacu untuk berlomba untuk mempraktekkan hidup dalam kebaikan dan ketulusan. Menolong dan peduli kepada sesama adalah panggilan bagi setiap murid Tuhan. Siapkah untuk memperjuangkan?

Jangan suka basa basi,
hidup harus tulus hati.
Jauhkan kami dari ragi Farisi,
dari dengki dan iri hati.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here