Pelita Hati: 23.05.2018 – Membangun Persaudaraan Sejati

0
2,505 views

Bacaan Markus 9:38-40 

Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

DI zaman ini kita mengenal istilah ekslusif dan inklusif. Ekslusif adalah sikap yang menutup diri terhadap kelompok lain, agama lain, ras lain dlsb. Sedangkan sikap inklusif adalah sikap yang membuka hati terhadap pihak lain. Perbedaan tidak menghalangi kebersamaan dan berbeda tidak berarti harus saling berlawanan. Kita juga sudah lazim mendengar istilah ‘persaudaraan sejati’ bahkan hingga kita tetap dijadikan jargon untuk memperjuangkan kebersamaan dan kebersamaan dengan saudara-saudari kita yang berbeda iman atau keyakinan. Kita tetap bersaudara dan bahkan bekerja sama walau berbeda.

Sahabat terkasih,

Walau jargon-jargon itu merupakan istilah baru namun gerakan untuk menghargai pihak lain sebenarnya sudah sejak lama diajarkan oleh Yesus. Pelita sabda hari ini menggambarkan bagaimana Yesus sangat menghargai orang-orang lain yang mengadakan pengusiran setan demi nama-Nya. Ketika para murid berusaha mengahalang-halangi mereka Tuhan justru berkata “Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” Tuhan mengajarkan sikap menghargai orang lain dengan segala perbuatan dan karyanya jika itu memang baik. Bersama itu juga sejatinya Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana harus bersikap rendah hati. Marilah kita kembangkan keutamaan itu sambil tetap membangun persaudaan sejati dengan sesama.

Indonesia tanah air beta,
karya agung Sang Pencipta.
Barangsiapa tidak melawan kita,
ia ada di pihak kita.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here