Pelita Hati: 24.04.2019 – Tuhan Selalu Bersama Kita

0
1,380 views

Bacaan Lukas 24:13-35

Salah satu kisah indah dalam penampakan Tuhan setelah kebangkitan-Nya adalah perjumpaan dan perbincangan Yesus dengan dua orang murid yang berjalan menuju Emaus. Ada letupan emosi dari dua orang murid yang sedang bersedih karena tak menyangka Guru dan Junjungan-Nya benar-benar wafat. Mata hati dan iman mereka menjadi gelap sehingga pikiran dan tutur kata pun tak terkendali oleh emosi manusiawi. Walau pun akhirnya secara perlahan-lahan mereka menemukan pencerahan hati dan iman hingga terbuka pikiran dan hatinya.

Sahabat terkasih,

Inilah tahap-tahap pencerahan hati yang memperlihatkan proses  beriman kedua murid yang sedang menuju Emaus ini.

  1. kedua murid itu sedang kecewa karena Yesus yang selama ini mereka kagumi sebagai seorang Guru yang bertalenta dan penuh kuasa ternyata tak berdaya menghadapi penyaliban keji dan kematian hina.  Wafat-Nya menjadikan gelap hatinya dan meruntuhkan kepercayaan imannya.
  2. pada saat mereka mengalami kekecewaan, tiba-tiba ada kabar bahwa beberapa perempuan mendapati kubur-Nya kosong dan beredar kabar jika Ia hidup walau pun mereka tidak melihat Tuhan. Kabar inilah yang membuat hati kedua murid ini semakin gelap. Maka mereka ingin membebaskan diri dari kegelisahannya dan pulang ke Emaus, kampung halamannya. Karena kekalutan hatinya itulah, mereka tak mampu mengingat kembali pengajaran Tuhan bahwa Mesias harus wafat dan bangkit di hari ketiga. Mereka berdua tak sadar bahwa yang berjalan bersama mereka adalah Tuhan yang selama ini mereka kagumi dan percayai.
  3. mata dan pikiran mereka baru terbuka ketika Tuhan mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti di rumah mereka. Mereka sadar bahwa Tuhan yang sudah bangkit.
  4. mereka tak tahan untuk menyimpan pengalaman sukacita itu. Segera mereka bergegas ke kota memjumpai para rasul dan bersaksi akan pengalaman iman mereka yang teramat indah.

Sahabat terkasih,

pengalaman kedua orang murid yang berjalan menuju Emaus ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu ada bersama kita. Kekalutan hati kitalah yang menyebabkan kita tak mampu melihat dan merasakan bahwa sejatinya Tuhan ada di dekat kita. Dibutuhkan hati yang bersih dan jernih dapat selalu melihat serta merasakan kebersamaan dengan Tuhan. Setiap mengikuti perayaan ekaristi pastor selalu mengawali dengan sapaan: “Tuhan sertamu atau Tuhan bersamamu”. Apa artinya? Kita diingatkan bahwa setiap hari dan setiap saat Tuhan sungguh beserta dan bersama kita. Tak seharusnya kita takut dan khawatir dalam hidup karena Dia selalu beserta kita. Inilah pesan utama dari pelita sabda di hari ini. Marilah kita awali hari dengan keyakinan hati akan penyertaan-Nya.

Dua hati saling mencinta,
bak kisah Rama dan Sinta.
Tuhan selalu beserta.
di setiap langkah perjalanan kita

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here