Pelita Hati: 30.11.2019 – Segera Meninggalkan Jala-nya

0
1,331 views

Bacaan Matius 4:18-22

Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. 

Sahabat pelita hati, 

HARI ini Gereja merayakan pesta santo Andreas Rasul, salah satu dari keduabelas rasul yang dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi penjala manusia. Bersama dengan Simon Petrus saudaranya, juga Yakobus dan Yohanes, ia yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan atau penjala ikan  dipanggil Tuhan untuk menjadi penjala manusia. 

Sahabat terkasih, 

Pesan keutamaan apa yang dapat kita petik dari kisah panggilan para murid ini?  Andreas dan murid-murid lainnya adalah nelayan sederhana. Mereka orang biasa, bukan keturunan para imam dan tokoh-tokoh agama. Mereka juga bukan kaum cerdik pandai yang mempelajari dan menguasai hukum Tarurat serta kitab nabi-nabi. Namun justru Tuhan memilih mereka untuk menjadi murid dan rasul-Nya. Tuhan tak menilai orang dari kemampuan dan kecapannya tetapi Ia memilih dengan kehendak bijaksananya. Tuhan tak melihat luarannya tetapi menembus lubuk hati manusia. Dan rasanya pilihan Tuhan sungguh tepat. Apa alasannya?  Andreas dan kawan-kawannya tidak berpikir panjang dan mengulur waktu untuk menanggapi panggilan dan tawaran Tuhan. Mereka segera meninggalkan jala dan hasil tangkapannya alias meninggalkan mata pencahariannya lalu mengikuti Yesus. Mereka tidak menunda-nunda dan banyak bertanya tetapi segera mengikuti-Nya. Inilah sebentuk sikap siap sedia menjawab panggilan Tuhan. 

Sahabat terkasih, 

Kisah panggilan para murid pertama ini hendaknya memacu kita untuk berani memberikan diri seutuhnya bagi karya dan pelayanan. Jangan kita senang menunda-nunda jika untuk pelayanan Gereja dan sesama. Harus siap sedia membaktikan dan mepersembahkan hidup  kepada Tuhan dan aneka pelayanan. Jangan mengulur dan menunda.

Burung Merpati terbang tinggi,
Menari riang di atas awan.
Sahabat pelita hati selamat pagi,
berkah-Nya selalu berkelimpahan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here