Perayaan Hari Perkawinan Sedunia di Paroki St. Yoseph Purwokerto

0
313 views
Ilustrasi (Ist)

Berkah Dalem,

Minggu 12 Februari, dalam perayaan Ekaristi pagi, di Paroki Santo Yosep Purwokerto dilaksanakan peringatan Hari Perkawinan Sedunia. Sejumlah 36 pasang dari pasutri berbagai usia perkawinan memeriahkan perarakan Ekaristi. Berseragam putih bagian atas dan hitam bagian bawah, secara bergandengan mereka berarak dengan membawa lilin dan setangkai bunga. Perarakan diiringi lagu Berkatilah dan masing-masing pasangan meletakkan bunga dan lilin di depan patung Bunda Maria.

Jumlah ini mewakili jumlah tahun sejak dirintis pertama kali perayaan tersebut tahun 1981. Selain itu petugas liturgi melibatkan pasutri baik lektor, pemazmur, doa umat dan petugas tatib, kolektan dan persembahan.

“Apa kata utama dalam perjalanan perkawinan yang dominan?,” tanya romo paroki dalam kesempatan renungan bagi ke -36 pasang.

Mereka serentak menjawab “setia”.

Tanpa perintah bersama,  ungkapan yang dominan adalah setia.

Selanjutnya romo paroki menyampaikan ungkapan pertama dalam ikrar perayaan yang salah satunya adalah membangun hubungan otentik dengan Yesus Kristus sebagai dasar hidup keluarga. Kekuatan ini senada dengan kekuatan Sabda dimana Yesus mengatakan “Aku datang bukan meniadakan Hukum Taurat melainkan menggenapinya”.

Pasutri makin berelasi dengan Yesus Kristus sebagai kegenapan atas seluruh ketentuan hidup dalam Tuhan.

Doa untuk pasangan

Dalam perayaan itu pula dipersembahkan doa untuk pasangan.

“Dalam doa umat ini, semua umat yang hadir yang datang dengan pasangannya, Silahkan memegang tangan pasangan masing-masing dan dengan tulus ikhlas mendoakan seperti saat dahulu mengikat janji perkawinan. Jangan tangan orang lain,” imbau romo paroki dalam kesempatan pengantar doa umat.

Seluruh pasangan yang datang mendoakan doa yang telah disiapkan dan sengaja disusun untuk perayaan tersebut.

Perayaan perkawinan sedunia ini memang dilaksanakan di Paroki Sanyos mengingat berbagai agenda kegiatan paroki. Dipilih tanggal 12, dengan prakarsa Koordinator ME paroki, bukan tanggal 14 mengingat berbagai kegiatan selama sepekan ini seperti seminar keluarga dan Novena Hati Kudus Yesus. Koordinasi lintas bidang dan kategorial dalam menyelenggarakan kegiatan yang baru pertama ini mendapat apresiasi dari umat yang datang.

Paduan suara Pasutri Kana mengiringi perayaan ini.

“Kami puas dan bersyukur atas perayaan ini,” demikian ungkap salah satu pasutri yang ikut perarakan.

“Mungkin dalam kesempatan lain dapat dilanjutkan dengan perayaan non-liturginya.”

Semoga demikian terlaksana.

Soter@bdtoro/ peserta perayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here