INILAH rangkaian acara peringatan dan perayaan syukur wafatnya Mgr. Arnoldus Joannes Hubertus Aerts MSC dan 13 orang rekan imam dan bruder MSC yang dibunuh oleh tentara Jepang pada 30 Juli 1942 di Langgur dan Tual Maluku Tenggara.
Programnya akan berlangsung sebagai berikut:
- 28 Juli 2017: Refleksi dan pagelaran musik di Joannes Aerts Centre, Laguna – Ohoililir.
- 30 Juli 2017: Perayaan ekaristi meriah dan seremoni di Kompleks Taman Bahagia Mgr. Aerts dkk di
- Motto episcopal almarhum Mgr. Aerts adalah “Opportet Illum Regnare” (1Korintus 15:25).
Berikut ini daftar nama para MSC yang dibunuh dengan cara ditembak mati di pinggir pantai Langgur:
- Mgr. Joannes Aerts MSC.
- Pastor Hendricus Cornelissen MSC.
- Pastor Gerardus Berns MSC.
- Pastor Jacobus Akkermans MSC.
- Pastor Jacobus Ligtvoet MSC.
- Br. Johannes Joosten MSC.
- Br. Hadrianus Peeters MSC.
- Br. Cornelis Beyer MSC.
- Br. Franciscus Raaymakers MSC.
- Br. Gulielmus de Rooy MSC.
- Br. Gulielmus Houdijk MSC.
- Br. Johannes van Schaik MSC.
- Br. Theodorus Fölker MSC.
- Pastor Frans de Grijs MSC dibunuh tiga hari kemudian di Tual, Maluku Tenggara.
20 tahun sebagai uskup
Mgr. Arnoldus Johannes Hubertus Aerts MSC lahir di Swolgen, Belanda, 3 Februari 1880. Pada 6 Agustus 1905, ia ditahbisan menjadi imam MSC.
Pada saat dibunuh, ia menjabat Vikaris Apostolik Nuova Guinea Olandese. Ia ditembak mati pada tanggal 30 Juli 1942 pada usia 62 tahun. Ia telah menjalani hidup selama 37 tahun sebagai imam dan 22 tahun sebagai Uskup.
Ia dibunuh oleh tentara Jepang bersama dengan beberapa imam dan bruder MSC.
Kisah mengenai kemartiran mereka bisa dilihat di sini.
50 tahun imamat Pastor Marcel Rarun MSC
Berita lainnya adalah kepindahan Uskup Emeritus Mgr. Jos Suwatan MSC. Mulai tanggal 1 Agustus 2017 ini, beliau akan meninggalkan Wisma Keuskupan Manado dan pindah tempat tinggal di Biara MSC Karombasan.Beliau akan menempati kamar nomor 5.
Pada tanggal 2 Agustus 2017,Pater Marcel Rarun MSC akan merayakan pesta emas (50 tahun) imamat.
Perayaan ekaristi dan acara syukuran diadakan oleh Paroki Laikit, tempat asal yubilaris.
